Korban Bertambah, Bom Kabul Tewaskan 90 Orang

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jun 2017 02:00 WIB
Jumlah korban ledakan bom mobil di Kabul terus bertambah sementara korban kini mencapai 90 tewas dan ratusan luka-luka
Taliban membantah terlibat dalam bom mobil di Kabul yang menewaskan 90 orang. (AFP PHOTO / SHAH MARAI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas penyelamatan Afganistan mengatakan, sedikitnya 90 orang tewas sementara ratusan lainnya luka-lka akibat bom mobil yang meledak di Kabul. 

Jumlah ini diperkirakan akan bertambah sementara operasi pencarian korban masih berlangsung. 

"Dalam serangan dahsyat ini, 90 orang tewas dan 400 lainnya cedera termasuk perempuan dan anak-anak," kata pusat media pemerintah, seperti dilansir AFP, Rabu (31/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengklaim ledakan bom yang terjadi di kompleks diplomatik Kabul itu.


Menurut pejabat setempat, aksi ini merupakan ledakan dari 1.500 kilogram bahan peledak yang diletakkan di dalam saluran air pembuangan.

Serangan tersebut menandai situasi keamanan di Afghanistan yang semakin kacau sementara militer negara ini yang didukung Amerika Serikat kesulitan untuk mengatasi aksi pemberontakan.

Perlemahan militer Afghanistan ini diakibatkan oleh penurunan jumlah anggota karena tewas dalam pertempuran dan juga desersi. 

Hingga beberapa jam setelah ledakan ini, petugas bantuan masih mencari jenazah dari puing-puing. Kebanyakan dari korban tidak bisa dikenali lagi sementara warga berusaha mencari sanak keluarga mereka. 

Ledakan ini menyebabkan puluhan mobil yang hancur memenuhi jalanan sementara korban luka dan anak-anak sekolah yang panik berlarian untuk menyelamatkan diri. 

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyebut serangan tersebut sebagai "kejahatan perang".

Sementara badan intelijen Afghanistan menuding jaringan Haqqani yang beraliansi dengan Taliban bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Taliban, yang saat ini tengah terlibat dalam "serangan musim semi" tahunan telah  terlibat dalam serangan itu dan mereka dengan keras mengecamnya.
(Reuters/Omar Sobhani)Bom mobil ini meledak di dekat kompleks kedutaan besar di Kabul, Afghanistan dan menunjukkan situasi keamanan yang semakin kacau. (Reuters/Omar Sobhani)
Kelompok pemberontak itu sendiri jarang mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan sejumlah besar warga sipil.

Sebelumnya ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa pemboman di ibukota Afghanistan, termasuk sebuah ledakan yang menargetkan konvoi NATO hingga menewaskan delapan orang pada awal bulan ini.

Suara bom tersebut, yang meledak di dekat alun-alun Zanbaq, bergema ke seluruh wilayah ibu kota Afghanistan. Sebagian warga membandingkannya dengan sebuah gempa. 

"Kewaspadaan dan keberanian pasukan keamanan Afghanistan mencegah VBIED (alat peledak buatani yang dibawa kendaraan) untuk masuk ke Zona Hijau, namun ledakan tersebut menyebabkan korban sipil," kata NATO dalam sebuah pernyataan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER