Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak Kepolisian London mengatakan kejadian serangan mobil van dan penusukan di kawasan London Bridge telah menewaskan enam orang warga sipil. Polisi juga telah melumpuhkan tiga orang yang diduga sebagai tersangka.
“Pada tahap ini, kami percaya enam orang telah meninggal dan tiga penyerang telah ditembak mati oleh polisi,” kata asisten komisaris Mark Rowley seperti diberitakan
AFP.
Sedangkan menurut
Reuters, sebanyak 30 orang telah dibawa ke beberapa rumah sakit di London akibat cedera setelah serangan van yang disertai penusukan juga penembakan pada Sabtu (3/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami saat ini telah merawat lebih dari 30 pasien ke lima rumah sakit di sekitar London setelah insiden di London Bridge. Sejumlah pasien lainnya telah diberikan perawatan di lokasi kejadian karena cedera ringan,” kata asisten direktur London Ambulance Service, Peter Rhodes.
Sebelumnya sebuah van menabrak pejalan kaki dan beberapa orang telah ditikam di kawasan London Bridge dan Borough Market yang menjadi daerah pusat ibu kota Inggris tersebut.
Kejadian tersebut terjadi beberapa hari sebelum pemilihan umum Inggris yang akan berlangsung pada 8 Juni mendatang.
Saksi mata menggambarkan sebuah van melaju ke pejalan kaki di London Bridge dan kemudian seorang pria dengan pisau berlari ke sebuah bar yang penuh.
Kejadian tersebut disusul dengan insiden serupa di Vauxhall. Pihak kepolisian mengumumkan kepada masyarakat London untuk berlindung dan mencari tempat yang aman.
Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di London pun menyerukan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di kota tersebut untuk mengikuti instruksi dari pihak kepolisian.
“KBRI London terus memonitor dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait Inggris tentang perkembangan kejadian tersebut. KBRI London menghimbau masyarakat Indonesia di London untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari area-area tersebut,” tulis KBRI London dalam laman resminya.
Sampai saat ini pihak KBRI belum mengumumkan adanya korban dari WNI yang ada di London dan meminta bila ada yang mengetahui informasi WNI menjadi korban insiden tersebut untuk memberitahu pihak KBRI London.
Perdana Menteri Inggris Theresa May pun mengatakan bahwa insiden tersebut malam akan ditanggapi secara serius. May memastikan bahwa insiden mengerikan yang terjadi tadi malam akan diperlakukan sebagai “tindakan berpotensi terorisme”.
May pun akan mengadakan pertemuan darurat tingkat menteri pada Minggu (4/6).
Di sisi lain, Wali kota London Sadiq Khan mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan ‘biadab’.