Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan rasa simpati dan menawarkan bantuan atas kejadian London Bridge pada Sabtu (3/6) malam waktu setempat.
Namun Trump dalam ucapannya juga menyinggung soal larangan imigrasi dia yang ditolak Mahkamah Agung AS.
“Apa pun yang bisa dilakukan Amerika Serikat untuk membantu London dan Inggris, kami akan ada bagi kalian, Tuhan memberkati,” kata Trump melalui akun Twitter resminya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kita perlu pintar, waspada, dan tangguh. Kita butuh pengadilan memberikan kembali hak kita. Kita perlu Larangan Imigrasi sebagai tindakan keamanan ekstra,” kata dia dalam unggahan sebelumnya.
Diberitakan
Reuters, munculnya keinginan Trump atas berlakunya kembali larangan imigrasi dan bepergian menyusul ditolaknya perintah eksekutif tersebut oleh pengadilan yang lebih rendah.
Kementerian Luar Negeri AS mengecam kejadian di London Bridge. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri AS menyebut kejadian tersebut sebagai 'serangan pengecut yang menargetkan warga sipil yang tidak berdosa'.
“Semua orang Amerika berdiri dalam solidaritas dengan masyarakat Inggris Raya,” kata juru bicara Kemeterian Luar Negeri AS, Heather Nauert.
Sebelumnya, menurut juru bicara Gedung Putih Sean Spicer, Trump diberi tahu tentang insiden London Bridge tersebut oleh tim keamanan nasional dan akan melaporkan kepada presiden terkait perkembangan kejadian tersebut.
Pihak penegak hukum di kota-kota di AS mengatakan mereka tidak mengetahui adanya ancaman menyusul insiden London Bridge. Namun, mereka mendapatkan peringatan atas kejadian tersebut.
“Tidak ada ancaman atau sejenisnya di LA,” kata Kepolisian Los Angeles melalui akun Twitter resminya.
Menurut Trump, larangan imigrasi yang menjadi bahan kampanye dia pada 2016 lalu dibutuhkan untuk melindungi warga Amerika Serikat dari serangan teroris.
Namun perintah eksekutif ini dianggap sebagai tindakan diskriminatif mengingat Trump melarang imigran dari sejumlah negara mayoritas Muslim.