Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris Theresa May diprediksi akan kehilangan mayoritas suara parlemen dalam Pemilu Inggris. Kekalahan May ini diprediksi oleh sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh sebuah stasiun penyiaran televisi utama di Inggris.
Jika nanti hasil ini terbukti benar, maka kekalahan ini akan jadi sebuah pukulan yang memalukan untuk May.
Jajak pendapat yang mengejutkan ini mengungkapkan bahwa Partai Konservatif May akan mengamankan hanya 314 dari 650 kursi yang ada di House of Commons. Sedangkan partai oposisi buruh diprediksi akan memenangkan 266 kursi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sistem parlemen, partai yang memenangkan 326 kursi di House of Commons akan menjadi seorang perdana menteri dan bisa membentuk pemerintahan.
Namun sebuah situasi di mana tak ada partai yang memiliki mayoritas suara dikenal sebagai parlemen tergantung. Ini akan membuat negara berada dalam ketidakpastian politik dan bisa membentuk sebuah koalisi.
Hasil jajak pendapat ini dianggap memalukan bagi May karena dia sudah memulai kampaherenyenya dengan peringkat yang 'sehat.' Namun tak dimungkiri, kampanye lalu menjadi kampanye berat buat May.
Prediksi kesuksesan partai May tersedat dan salah langkah. Dia mendapat banyak kecaman karena kebijakan kontroversialnya tentang biaya perawatan orang tua.
Di bawah masa jabatannya, dia juga bertanggung jawab dengan keamanan dalam negeri. Namun di masa pemerintahannya, jumlah polisi Inggris berkurang 20 ribu. Sementara itu yang paling parah, serangan teror di London dan Manchester membuat keamaan menjadi masalah dominan tak terduga selama kampanye.