Berkedok Warga Sipil, Militan ISIS Kabur dari Marawi

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jun 2017 18:25 WIB
Militer Filipina menyebut sebagian militan Maute yang berbaiat pada ISIS berhasil kabur dari Marawi dengan menyamar sebagai warga sipil.
Militer Filipina meningkatkan keamanan di kota-kota tetangga Marawi, seperti Iligan dan Caragan de Oro, karena dikhawatirkan militan menyusup dengan berkedok sebagai warga sipil. (AFP Photo/Ted Aljibe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Filipina menyebut sebagian militan Maute yang berbaiat pada ISIS berhasil kabur dari Marawi dengan menyamar sebagai warga sipil.

Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan militan berbaur dengan warga sipil yang dievakuasi organisasi kemanusiaan, karena terperangkap dalam bentrokan yang telah berlangsung selama empat minggu, tanpa persediaan makanan, minuman, maupun obat-obatan.

Atas alasan itu, keamanan di kota-kota tetangga seperti Iligan dan Cagayan de Oro terus ditingkatkan dan petugas keamanan disana mencari oknum yang akan ‘menyebar teror’.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami tidak membantah bahwa mungkin ada beberapa militan yang menyamar di antara warga sipil yang dievakasi dari Marawi ke Iligan dan Cagayan de Oro,” ujar Padilla di Manila, seperti diberitakan Reuters, Jumat (16/6).


Dia menambahkan militan Maute di Marawi masih bertahan, kendati mereka terus digempur pasukan keamanan Filipina menggunakan serangan udara.

“Mereka kebanyakan berasal dari pemberontak lokal, tapi mereka juga mendapat bantuan dari jihadis asing, termasuk dari Yaman, Suriah, Indonesia, Malaysia dan Singapura,” papar Padilla.

Selain itu, para pemberontak juga menggunakan tameng manusia serta masjid sebagai tempat persembunyian, yang membuat pasukan keamanan sulit melakukan serangan.

Bentrokan yang terus berlangsung selama satu bulan itu memancing kekhawatiran dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Kawasan mencemaskan ISIS, yang terdesak di Irak dan Suriah, kini mengincar Asia Tenggara sebagai basis baru.


Oleh karena itu menteri pertahanan dan panglima militer di Indonesia, Malaysia, dan Filipina akan melakukan pertemuan di Tarakan, Kalimantan pada Senin (19/6) guna membicarakan ancaman tersebut dan langkah bersama menumpas terorisme.

Sementara di Marawi, militer Filipina mengklaim bahwa mereka sudah menguasai 80 persen kota dan kekuatan militan semakin lemah.

“Pertahanan musuh sudah melemah dan cengkeraman mereka di Marawi semakin sedikit sementara militer terus melakukan serangan,” tutur Padilla, namun tidak memberi informasi lebih lanjut berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengambil alih kendali di Marawi.

Tenggat waktu yang mereka tetapkan sebelumnya, tidak terpenuhi.

Lebih dari 300 orang terbunuh dalam bentrokan di Marawi, termasuk 59 tentara, 26 warga sipil dan lebih dari 200 militan.

Adapun pejabat pemerintahan yang memimpin upaya evakuasi warga dari Marawi menyebut pada Kamis, warga melihat setidaknya 100 jenazah di lokasi pertempuran. Namun pihak militer mengatakan tidak bisa mengonfirmasi jumlah tersebut.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER