Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris Theresa May akan mengunjungi korban kebakaran apartemen Grenfell Tower di rumah sakit, setelah mendapat kritik keras dari warga karena memutuskan tidak bertemu langsung dengan korban di lokasi kejadian.
Sebelumnya, saat berkunjung ke Grenfell Tower di Kensington, London, pada Kamis (15/6) waktu setempat, May hanya berbicara dengan responden darurat, namun menolak berbicara langsung dengan korban selamat dan tidak mengijinkan media melakukan peliputan.
Atas keputusannya itu, May dikritik dan dianggap tidak “berperikemanusiaan”. Menanggapi hal itu, kantor May mengklaim hal tersebut disebabkan “alasan keamanan”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang warga menyampaikan kekecewaannya pada saingan May, Jeremy Corbyn. “Theresa May ada di sini, tapi dia tidak berbicara pada kami,” tuturnya, dikutip
Independent.Sementara Corbyn langsung menemui penghuni di tempat pengungsian di gereja St Clements, dan juga berbicara dengan para sukarelawan.
Mantan pemimpin Partai Konservatif Michael Portillo, mengatakan dalam sebuah wawancara, bahwa May tidak “punya hati”.
“Seharusnya sebagai perdana menteri dia harus siap diteriaki warga, tapi dia malah memilih pergi,” kata Portillo.
Di sisi lain Menteri Pertahanan Tobias Ellwood membela keputusan May yang tidak bisa menemui korban kebakaran karena alasan keamanan dan Sajid Javid berargumentasi, setiap orang punya cara berbeda dalam menunjukkan kesedihan.
Dalam kunjungannya ke Grenfell Tower, May berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh guna mencari penyebab kebakaran dan bersumpah memberi tempat tinggal baru bagi mereka yang kehilangan rumah akibat insiden tersebut.
Usai kunjungan korban di rumah sakit, May dijadwalkan memimpin rapat di Whitehall guna mendiskusikan distribusi bantuan pada korban kebakaran dan mereka yang terdampak.