Lagi, Tentara Korut Kabur ke Korsel Menyeberangi DMZ

CNN Indonesia
Minggu, 25 Jun 2017 05:22 WIB
Tentara Korut kembali membelot ke Korsel dengan menyeberangi perbatasan yang dijaga ketat. Itu merupakan insiden pembelotan kedua dalam sebulan terakhir.
Tentara Korea Utara lagi-lagi menyeberangi perbatasan dan membelot ke Korsel. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang tentara Korea Utara kembali membelot ke Korea Selatan dengan menyeberangi perbatasan yang dijaga ketat. Hal itu dikonfirmasi juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel pada Sabtu (24/6).

Juru bicara tersebut mengatakan itu merupakan kedua kalinya tentara Korut melintasi perbatasan dan kabur ke Korsel, dalam satu bulan terakhir.

“Tentara Korea Utara menyerahkan diri ke salah satu pos penjagaan di perbatasan pada Jumat pukul 21.30,” kata juru bicara tersebut kepada Kantor Berita Yonhap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dia kini telah diamankan untuk kemudian ditanyai,” dia melanjutkan, dikutip AFP.

Tidak dilaporkan adanya baku tembak di dua sisi perbatasan tersebut. Yonhap memberitakan, sang tentara menyelundupkan diri sendiri melintasi perbatasan ke Korsel.


Insiden itu terjadi setelah tentara Korut lainnya berenang menyeberangi sungai untuk mencapai Korea Selatan pada 13 Juni lalu, menggunakan potongan styrofoam terikat di bahunya, agar tetap mengapung.

Selama puluhan tahun sejak kawasan Semenanjung Korea tersebut dibagi menjadi dua negara, puluhan tentara Korut kerap berkhianat ke Korsel melalui zona demiliterisasi (DMZ) selebar dua kilometer dari garis perbatasan sebenarnya.

Tahun lalu, pada September, seorang tentara Korut kabur ke Korsel dan sebelumnya, pada Juni 2015, tentara berusia remaja dari rezim Kim Jong-un juga desersi dan memilih hijrah ke Seoul.

Pada 2012, anggota pasukan Korut sukses menyeberangi pagar listrik tanpa terdeteksi ke Korsel yang membuat tiga orang komandan tentara Korsel dipecat karena kurangnya penjagaan.

Lebih dari 30 ribu warga Korea Utara juga melarikan diri dari negaranya, namun jarang yang melintasi perbatasan yang dijaga ketat oleh ratusan tentara, juga dilengkapi kawat berduri dan ranjau darat.

Kebanyakan warga sipil melintasi perbatasan melalui China.

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER