Jakarta, CNN Indonesia -- Vanilla Air, maskapai penerbangan murah asal Jepang, dikecam karena memaksa penumpangnya yang penyandang disabilitas, merangkak menaiki tangga untuk memasuki kabin pesawat.
Penumpang bernama Hideto Kijima, yang lumpuh dari pinggang ke bawah, hendak kembali ke Osaka setelah berlibur di Amami, pulau kecil di selatan Jepang. Saat hendak masuk pesawat, tidak ada satu pun petugas Vanilla Air yang membantunya menaiki tangga.
Amami hanya memiliki bandara kecil yang tidak memiliki elevator untuk memudahkan pengguna kursi roda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbasnya, Kijima harus merangkak menaiki tangga untuk bisa sampai ke kabin pesawat.
Saat pria berusia 44 tahun itu bertanya pada petugas, dia mendapat jawaban bahwa maskapai tersebut melarang seluruh petugas membantu penumpang menaiki tangga.
Vanilla Air merupakan maskapai berbujet murah dari All Nippon Airways.
Kijima menuliskan pengalaman buruknya itu di blog pribadinya, yang kemudian diangkat ke media oleh Harian Asahi.
Usai pemberitaan mengenai pelayanan buruk tersebut, Vanilla Air segera mengajukan permintaan maaf pada Kijima.
"Kami meminta maaf karena telah menyulitkannya," ujar Juru Bicara perusahaan seperti dikutip AFP, Rabu (28/6).
Selain itu, juru bicara itu juga menyampaikan larangan membopong penyandang cacat melalui tangga untuk masuk pesawat karena berbahaya.
Dia menambahkan maskapai tersebut juga akan segera menyediakan elevator di bandara bagi penyandang disabilitas.
Di sisi lain, dalam wawancara dengan Nippon TV, Kijima mengaku kaget ketika petugas menyatakan dia tak boleh terbang apabila tidak menaiki tangga sendiri.
"Saya bertanya-tanya, tidakkah petugas itu berpikir bahwa itu salah?” ujar Kijima.
Mengomentari kasus tersebut Japan Airlines (JAL) yang juga terbang ke Amami mengatakan, maskapai mereka memastikan tersedianya lift khusus guna membantu penyandang disabilitas menaiki tangga apabila tak ada lift khusus untuk masuk pesawat.
Sebelumnya, dunia mengecam perlakuan semena-mena maskapai United Airlines yang mengeluarkan paksa seorang dokter berusia 69 tahun, karena penumpang pesawat penuh.
(les)