Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin tampak sangat akrab meski baru pertama kali bertemu langsung dalam KTT G20 di Jerman, Jumat (7/7).
Pertemuan Trump dengan Putin bahkan, dilaporkan Reuters, berlangsung panjang.
Melania Trump sekali pun tak punya kekuatan menghentikan pertemuan yang dilaporkan berjalan dua kali lebih lama dari yang direncanakan itu. Apalagi Menteri Luar Negeri Rex Tillerson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tillerson mengatakan, ia berkali-kali mengingatkan Trump soal waktu yang mepet. Di tengah pertemuan dengan Putin, Tillerson mencoba membuat Trump sadar waktunya hampir habis.
Namun dua pria yang baru bertemu itu, kata Tillerson, langsung nyambung dan punya koneksi yang sangat positif. Mereka baru selesai berbincang setelah dua jam lewat 15 menit.
Jelas jauh lebih lama dari yang dijadwalkan.
“Salah satu alasan [pertemuan] itu butuh waktu lama, karena sekali mereka bertemu dan saling mengenal satu sama lain dengan cepat, ada banyak hal yang diperbincangkan. Begitu banyak perjanjian dan pertukaran yang mereka tidak mau setop [bicarakan],” kata Tillerson.
Ia melanjutkan, “Beberapa kali saya harus mengingatkan Presiden. Orang-orang terus mengintip di pintu. Mereka bahkan mengirim Ibu Negara untuk melihat apakah dia bisa mengeluarkan kami dari sana. Tapi semuanya tidak mempan.”
Pertemuan itu baru bubar, kata Tillerson, sejam setelah Melania ikut masuk.
“Jelas dia gagal [menghentikan pertemuan],” ujar Tillerson.
Hal yang diperbincangkan Trump dan Putin, antara lain soal kesepakatan mereka soal gencatan senjata di Suriah dan kerja sama untuk penyelesaian konflik Ukraina. Meski begitu, mereka belum mencapai kesepakatan soal rudal Korea Utara.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menambahkan, Putin dan Trump juga memperbincangkan keterlibatan Rusia dalam Pemilu AS untuk memenangkan Trump, seperti yang selama ini menjadi buah bibir media. Putin, kata Lavrov, menegaskan pihaknya tak ikut campur.
“Presiden AS Trump mengatakan bahwa dia mendengar pernyatan dari Presiden Rusia Putin bahwa itu [ikut campur Rusia di Pemilu AS] tidak benar dan bahwa pihak berwenang Rusia tidak ikut campur dalam Pemilu,” ujar Lavrov dalam kesempatan berbeda pada Reuters.
“Dia [Trump] mengatakan menerima pernyataan itu. Itu saja,” lanjutnya.
(rsa)