Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir dan tanah longsor dilaporkan telah menewaskan puluhan warga di pusat provinsi Hunan, China, pada Senin (10/7).
Banjir tersebut terjadi setelah selama dua minggu wilayah selatan China itu diguyur hujan lebat yang memaksa sekitar 1,6 juta orang mengungsi keluar kota.
Sekitar 3.500 rumah hancur dan sekitar 350 ribu bangunan lainnya rusak berat setelah diterjang hujan lebat selama 11 hari berturut-turut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wakil Direktur Departemen Urusan Sipil Provinsi Hunan, Tang Biyu, setidaknya 63 orang tewas karena longsor. Sekitar 20 orang diyakini masih tertimbun gundukan tanah beserta puing-puing yang menimpa sejumlah rumah.
Melansir
AFP, Tang menuturkan, nilai kerusakan akibat longsor dan banjir bisa mencapai US$5,6 miliar.
Wilayah pusat dan selatan China telah dilanda banjir sejak Juni lalu.
Otoritas wilayah Guangxi melaporkan pada pekan lalu bahwa 24 orang tewas atau hilang karena banjir yang juga merusak ribuan rumah.
Sekitar akhir Juni, tanah longsor mengubur sebuah desa di Provinsi Sichuan, barat daya China, menewaskan setidaknya 10 orang dan 73 lainnya hilang.