Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan demonstran turun ke jalan untuk memprotes kedatangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Paris, Perancis. Tak hanya berdemo, mereka juga berencana membuat zona anti-Trump.
Zona tersebut akan berpusat di Place de la Republique. Pada malam kedatangan Trump, mereka akan menggelar pesta musik di salah satu lokasi turis tersebut.
Presiden Trump bersama sang istri, Melania Trump, bertandang ke Perancis untuk memperingati Hari Bastille, hari nasional negara di Eropa Barat itu, pada 14 Juli besok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump datang atas undangan langsung dari Presiden Emmanuel Macron, yang cukup mengejutkan warga Perancis lantaran perbedaan ideologi antara kedua kepala negara tersebut.
Aliansi Paris Menentang Trump mengatakan, organisasinya juga akan menggelar protes di Istana des États-Unis yang pernah digunakan sebagai kedutaan besar AS dan kini dipenuhi benda bersejarah peringatan hubungan kedua negara.
Organisasi itu mengatakan, mereka menentang sikap Trump yang memutuskan menarik diri dari perjanjian iklim global. Kelompok itu juga menentang kebijakan anti-imigran, sikap seksis, serta rasisme dari Trump.
Para demonstran juga merencanakan aksi protes anti-Trump yang jauh lebih besar, termasuk aksi kelompok sosialis dan anti-rasisme di Place de Clichy.
Diberitakan
The Independent, Trump sendiri akan berada di Perancis selama dua hari hingga Jumat (14/7). Di hari kedua, Trump akan menjadi tamu kehormatan dalam parade militer di Champs Elysees. Dia menjadi Presiden AS pertama yang menghadiri parade tersebut sejak George Bush pada 1989.
Ia juga akan bertemu dengan Macron dengan fokus pembicaraan seputar penguatan hubungan bilateral, khususnya upaya Washington bersama Paris memerangi terorisme.
Seorang pejabat kantor kepresidenan Perancis menuturkan, Macron tak segan membahas sejumlah isu yang bertentangan dengan pemikiran Trump, seperti kebijakan perdagangan Amerika yang proteksionis.
"Kedua pemimpin tak akan menghindari subjek pembicaraan yang memicu perbedaan pandangan kedua negara, seperti isu iklim dan kebijakan perdagangan," tutur pejabat tersebut.