Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi jika Nicolas Maduro mewujudkan niatnya untuk menulis ulang konstitusi. Dia juga menyebut Presiden Venezuela itu sebagai "pemimpin buruk yang bermimpi jadi diktator."
"Amerika Serikat tidak akan diam saja sementara Venezuela runtuh," kata Trump dalam pernyataan yang dikutip
AFP, Selasa (18/7).
"Jika rezim Maduro membentuk Dewan Konstituen pada 30 Juli, Amerika Serikat akan mengambil tindakan ekonomi yang keras dan cepat," ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Trump memuji perolehan suara oposisi Venezuela yang mutlak menunjukkan penentangan warga terhadap Maduro. Sepertiga dari 19 juta pemungut suara menyatakan menolak rencana presidennya membentuk badan warga yang disebut "Dewan Konstituen" dalam rangka menyusun ulang konstitusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin, warga Venezuela lagi-lagi menunjukkan dengan jelas bahwa mereka membela demokrasi, kebebasan dan penegakan hukum," kata Trump.
"Namun tindakan keras dan berani mereka terus dikesampingkan oleh pemimpin buruk yang bermimpi menjadi diktator."
Pemungutan suara yang disebut ilegal oleh pemerintahan Maduro itu dilakukan di tengah protes yang telah memakan banyak korban jiwa dalam beberapa bulan terakhir. Masyarakat memprotes pemimpin sosialis itu karena Venezuela dilanda kelangkaan bahan pokok, inflasi meroket dan jumlah pengangguran yang tinggi.
Oposisi menuding Maduro membawa negaranya ke arah kebangkrutan dan berupaya untuk mengesampingkan pemerintah legislatif menggunakan Dewan Konstituen.
Sementara itu, Maduro berkeras mengajukan badan itu sebagai "satu-satunya jalan" menuju perdamaian dan pemulihan ekonomi. Sejauh ini, ia sama sekali tidak menunjukkan niat untuk menghentikan niatnya.
(aal)