Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan ucapan menyambut bulan Ramadan, berharap seluruh umat Muslim bisa saling menghormati dan berdamai."
"Saya berharap #Ramadan Kareem--bulan Ramadan yang penuh kemurahan hati--bagi warga Muslim di Israel dan seluruh dunia, berharap bisa memperkuat persaudaraan, saling menghormati, dan saling berdamai," tutur Netanyahu melalui akun Twitternya, Minggu (29/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip
The Independent, berdasarkan kementerian luar negeri Israel, sekitar 1,5 juta penduduk Israel atau sekitar 16,9 persen dari total populasi merupakan umat Muslim.
Netanyahu secara rutin kerap merilis ucapan menyambut sejumlah hari utama agama besar seperti Islam dan Kristen.
Pada 2016 lalu, Netanyahu juga turut mengucapkan ucapan Ramadan melalui sebuah video singkat.
Dalam rekaman berdurasi satu menit itu, Netanyahu mengucapkan harapan bagi umat Muslim di Israel dan negara Arab agar mendapatkan berkah di bulan Ramadan.
Dia juga menuturkan, bahwa kaum Yahudi dan kaum Muslim hidup dalam kebersamaan di negaranya.
"Israel adalah mercusuar bagi koeksistensi dan toleransi beragama," kata Netanyahu dalam rekaman tersebut.
Dalam video itu, Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel menjamin kebebasan bergama, tak terkecuali bagi umat Muslim di sana.
Dia mengatakan, Israel akan tetap mempertahankan
status quo Tample Mount, sebuah wilayah suci yang diperebutkan kaum Yahudi dan kaum Muslim.
Peziarah Yahudi menganggap Temple Mount sebagai wilayah paling suci di mana sebuah kuil Yahudi kuno pernah berdiri.
Sementara Tample Mount sendiri terletak di sekitar wilayah Masjid Al-Aqsa--tempat suci umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Israel merebut Masjid Al-Aqsa ketika mencaplok Yerusalem Timur dan sejumlah wilayah Tepi Barat dari Yordania dalam Perang Timur Tengah tahun 1967.
Al-Aqsa juga sempat menjadi kiblat bagi umat Muslim sebelum Nabi Muhammad memindahkannya ke Kabah di Mekah.
"Namun kesedihan tetap ada dibenak saya karena belakangan ini lagi-lagi kaum ekstremis mencoba mennyulut ketegangan di Yerusalem dan Tample Mount. Mereka membangkitkan kekerasan dan menebar kebohongan tentang kaum Yahudi, Tample Mount, dan niat kami terkait [keberadaan] Masjid Al-Aqsa," kata Netanyahu, seperti diberitakan
Jerusalem Post.
"Yerusalem terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan beribadah," tuturnya menabahkan.
Sementara itu, menurut Mayor Jenderal Yoav Mordechai dari Badan Pertahanan israel COGAT, niat baik Israel menyambut bulan Ramadan juga terlihat dari pemberian akses masuk bagi 100 penduduk di Gaza untuk berkunjung dan beribadah di sejumlah masjid di Yerusalem, termasuk Masjid Al-Aqsa.
COGAT menuturkan, Israel juga akan mengeluarkan 200 ribu izin masuk bagi siapa saja yang ingin mengunjungi wilayah itu selama bulan Ramadan.