Trump Kunjungi Yerusalem Demi Damaikan Israel-Palestina
CNN Indonesia
Senin, 22 Mei 2017 13:22 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengunjungi Yerusalem pada Senin (22/5) untuk mencari cara mencapai perdamaian Israel-Palestina. Tujuan yang tidak pernah bisa dicapai oleh pendahulunya itu ia sebut lebih mudah "dari yang dipikirkan orang-orang."
Kunjungan Trump adalah bagian dari rangkaian tur luar negeri pertamanya ke luar negeri sebagai presiden, menyusul perhentian pertama di Arab Saudi. Di negara sekutunya itu, ia mendorong para pemimpin negara-negara Islam untuk berjuang melawan kekerasan yang dilakukan atas nama agama.
Perjalanan Trump juga dilaksanakan ketika dirinya dirundung banyak masalah di negara sendiri, termasuk soal konsul khusus yang menyelidiki dugaan kolusinya dengan Rusia.
Trump diperkirakan tiba di Tel Aviv pada Senin sore. Sebelum berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, akan mengunjungi dua situs ikonik di Yerusalem, kota yang dianggap suci oleh Muslim, Kristen dan Yahudi.
Perhentian pertamanya adalah Gereja Makam Suci yang dibangun di atas situ di mana Yesus disalib, dimakamkan dan dibangkitkan kembali.
Setelah itu, dia dijadwalkan menjadi presiden AS menjabat pertama yang mengunjungi Tembok Barat, situs paling suci tempat peribadatan umat Yahudi di Yerusalem Timur.
Kunjungan ke Tembok Barat memicu kontroversi bahkan sebelum Trump meninggalkan Washington, ketika sejumlah pejabat AS menolak untuk mengakui tempat tersebut adalah milik Israel.
"Yerusalem pernah dan akan terus menjadi ibu kota Israel," kata Netanyahu pada Minggu malam, sebagaimana dikutip AFP. "Tanah Suci dan Tembok Barat akan selalu berada di bawah kedaulatan Israel."
Israel mengokupasi Yerusalem Timur dan Tepi Barat pada 1967 dalam langkah yang tak pernah diakui masyarakat internasional.
Negara tersebut kemudian mencaplok Yerusalem Timur dan mengklaim seluruh kota tersebut sebagai ibu kotanya. Di saat yang sama, warga Palestina melihat Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya di masa depan.
Trump akan bertemu dengan Netanyahu pada pukul 18.00 waktu setempat.
Kunjungan Trump adalah bagian dari rangkaian tur luar negeri pertamanya ke luar negeri sebagai presiden, menyusul perhentian pertama di Arab Saudi. Di negara sekutunya itu, ia mendorong para pemimpin negara-negara Islam untuk berjuang melawan kekerasan yang dilakukan atas nama agama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perhentian pertamanya adalah Gereja Makam Suci yang dibangun di atas situ di mana Yesus disalib, dimakamkan dan dibangkitkan kembali.
Setelah itu, dia dijadwalkan menjadi presiden AS menjabat pertama yang mengunjungi Tembok Barat, situs paling suci tempat peribadatan umat Yahudi di Yerusalem Timur.
Kunjungan ke Tembok Barat memicu kontroversi bahkan sebelum Trump meninggalkan Washington, ketika sejumlah pejabat AS menolak untuk mengakui tempat tersebut adalah milik Israel.
"Yerusalem pernah dan akan terus menjadi ibu kota Israel," kata Netanyahu pada Minggu malam, sebagaimana dikutip AFP. "Tanah Suci dan Tembok Barat akan selalu berada di bawah kedaulatan Israel."
Israel mengokupasi Yerusalem Timur dan Tepi Barat pada 1967 dalam langkah yang tak pernah diakui masyarakat internasional.
Negara tersebut kemudian mencaplok Yerusalem Timur dan mengklaim seluruh kota tersebut sebagai ibu kotanya. Di saat yang sama, warga Palestina melihat Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya di masa depan.
Trump akan bertemu dengan Netanyahu pada pukul 18.00 waktu setempat.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK