Jakarta, CNN Indonesia -- Demonstran turun ke ruas-ruas jalan di Filipina menjelang pembacaan laporan tahunan oleh Presiden Rodrigo Duterte pada Senin (24/7) pukul 16.00 waktu setempat.
Sebagaimana dilnasir
Inquirer, kebanyakan massa yang tersebar di beberapa kota tersebut mengingatkan kembali akan janji-janji kampanye Duterte setelah setahun menjabat.
Di Kota Cebu, lebih dari 100 anggota kelompok militan berkonvoi melalui jalan sepanjang 2,5 kilometer sambil membawa plakat berisi daftar permintaan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa tulisan yang paling banyak terlihat adalah penghentian praktik kerja kontrak, juga percepatan implementasi edukasi gratis dan perumahan bagi kaum miskin.
Melihat kinerja Duterte ini, pemimpin gerakan Kilusang Magbubukid ng Pilipinas (KMP) di Cebu, Nick Absalo, pun memberikan peringkat lima dari 10 bagi sang presiden.
"Kami akan terus mengingatkan dia mengenai janjinya untuk memberikan lahan gratis dan air untuk petani," katanya.
Di Kota Iloilo, para pengunjuk rasa juga menyerukan hal serupa. Tak hanya itu, mereka juga memprotes rencana perpanjangan darurat militer di Mindanao.
Duterte memang berupaya memperpanjang darurat militer di Mindanao karena konflik antara militer dan militan Maute di Marawi tak kunjung padam.
Rencana ini juga ditentang oleh ikatan guru di Filipina yang mengatakan bahwa Duterte mulai melupakan janjinya akan pemberantasan narkoba di negaranya.
Menurut ikatan guru tersebut, perang narkoba yang dijalankan Duterte selama ini pun tak layak disebut sebagai keberhasilan karena mengorbankan banyak warga sipil tak bersalah dengan proses peradilan tidak jelas.
Jajak pendapat terakhir yang dirujuk
Inquirer pun menunjukkan, warga lebih memilih Duterte fokus pada isu kemiskinan dan edukasi ketimbang narkoba di tahun keduanya menjabat.