Jakarta, CNN Indonesia -- Taliban mengklaim ledakan bom mobil yang menghantam bus kementerian di Kabul, Afghanistan, Senin (24/7).
Adapun, juru bicara kepresidenan Afghanistan Shah Hussain Murtazawi menyebut korban tewas dalam insiden itu bertambah menjadi 26 orang, sementara korban terluka 41 orang.
Sementara, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Najib Danish mengatakan bom yang menghantam bus kementerian pertambangan Afghanistan itu terjadi saat jam sibuk, saat bus melintasi jalan raya di Kabul, yang menyebabkan banyak orang tewas dan terluka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Bus itu dihantam bom mobil saat melintasi wilayah yang banyak dihuni kaum Syiah Hazara,” papar Danish kepada
AFP.Saksi mata menyebut ledakan itu membuat bus hancur dan dia bisa melihat korban tewas dan terluka di mana-mana, sementara petugas layanan darurat bergegas merawat dan melarikan korban terluka ke rumah sakit.
“Itu merupakan ledakan yang besar. Rumah saya hampir ambruk,” kata Mostafa, warga yang tinggal dekat lokasi ledakan.
“Sangat mengerikan. Banyak teman saya dan orang-orang yang meninggal dan terluka,” ujar pemilik toko bernama Momin.
Sebelumnya, pekan lalu Murtawazi mengatakan, Taliban menewaskan 35 warga sipil dalam serangan di sebuah rumah sakit di Provinsi Ghor.
Namun, Taliban membantah melakukan serangan tersebut.
Ghor sendiri merupakan provinsi yang didominasi perbukitan yang selama ini dianggap sebagai daerah yang aman, namun berbatasan dengan dearah kekuasaan Taliban di Helmand dan Farah.
Sementara Kabul kerap dijadikan sasaran serangan Taliban dan pemberontak lainnya, termasuk ISIS. Beberapa serangan yang mengguncang Kabul adalah bom mobil yang menewaskan 150 orang dan melukai ratusan lainnya pada akhir Mei lalu.
(les)