Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah bom meledak di Marantao, kota di sebelah Marawi, di mana perseteruan antara militer Filipina dan kelompok militan Maute masih terus bergolak.
CNN Philippines melaporkan, bom itu jatuh di dekat perbatasan Marantao dengan Lanao del Sur dan Mindanao State University.
Juru bicara Pasukan Satuan Tugas Marawi, Jo-ann Petinglay, mengatakan bahwa pihaknya menemukan indikasi bom ini dikirimkan oleh Maute sebagai aksi balas dendam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indikasi ini terlihat dari jenis bom dan jarak tempuhnya. Menurut Petinglay, militer Filipina sama sekali belum menggunakan bom di Marawi saat insiden terjadi. Selain itu, Maranao sendiri terletak cukup jauh dari Marawi, yaitu 19 kilometer.
"Tak ada senjata api langsung kami yang dikerahkan pagi ini. Tak ada juga yang dapat mencapai daerah tersebut," ujar Petinglay kepada
CNN Philippines.
Petinglay mengatakan, kini pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk memastikan pihak mana dan dari mana asal bom itu.
Kelompok Maute sendiri dilaporkan sudah mulai terdesak di Marawi. Sejak bentrokan pecah pada dua bulan lalu, wilayah kekuasaan dan jumlah militan Maute terus menciut.
Pertempuran ini sendiri sudah merenggut ratusan nyawa, termasuk warga sipil. Meski dikritik banyak pihak, Presiden Rodrigo Duterte tetap berkeras menerapkan darurat militer di Mindanao selama Maute, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS, belum musnah.
Bentrokan ini memang meletus saat militer sedang melakukan operasi penangkapan Isnilon Hapilon, tokoh yang disebut-sebut sebagai pemimpin ISIS di Asia Tenggara.
(has)