PM Israel Klaim Media Ingin Gulingkan Pemerintahannya

CNN Indonesia
Kamis, 10 Agu 2017 17:42 WIB
Jadi tersangka kasus dugaan suap, Benjamin Netanyahu menganggap dirinya sebagai sasaran lawan politik dan media sayap kiri yang ingin menggulingkannya.
Netanyahu dihadapkan pada dua tuduhan hukum yakni dugaan penyuapan media dan menerima gratifikasi dari miliarder. (REUTERS/Dan Balilty)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengecam kampanye media dan kelompok sayap kiri di Israel yang dianggap ingin menjatuhkan pemerintahannya. Tuduhan ini muncul di saat dirinya tengah menghadapi penyelidikan hukum atas dugaan penyuapan dan penipuan.

"Media telah memobilisasi sebuah kampanye obsesif melawan saya dan keluarga. Tapi Anda, warga Israel, adalah target utama [kampanye ini]," tutur Netanyahu dalam sebuah acara partai sayap kanan Likud yang dipimpinnya, Rabu (9/8) waktu setempat.

Gelaran acara tersebut dihadiri sekitar 3.000 pendukung Netanyahu. Acara ini digelar usai polisi menetapkan Netanyahu sebagai tersangka kasus dugaan penyuapan dan penipuan pada pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu menghadapi dua tuduhan kriminal berbeda. Dia dicurigai secara ilegal menerima hadiah bernilai ribuan poundsterling dari konglomerat asal Australia James Packer dan produser Hollywood Arnon Milchan dengan iming-iming sejumlah bantuan.


PM yang telah berkuasa sejak 2009 lalu ini juga diduga menyuap Arnon Mozes, pemilik surat kabar terbesar di Israel, Yedioth Ahronoth, agar media tersebut bisa memberitakan hal-hal yang positif dan menguntungkan tentang pemerintah.

Salah satu eks ajudan Netanyahu, yakni mantan kepala staf perdana menteri, Ari Harow, juga sedang dalam penyelidikan polisi terkait kasus tersebut. Harow bahkan telah setuju untuk menjadi saksi pemerintah dalam penyelidikan kasus yang menyeret orang nomor satu di Israel ini.

Menurut laporan, Harow juga sudah memberikan sejumlah informasi kepada penyidik tentang kasus ini.

Sementara Netanyahu sendiri pun telah diinterogasi polisi pada dua kasus tersebut, yang memperbesar peluang dia harus mundur, bahkan digulingkan dari jabatannya.

Meski begitu, selama ini Netanyahu berkeras membantah segala tudingan hukum tersebut, menganggap dirinya telah menjadi sasaran kampanye hitam oleh lawan politiknya.

"Orang-orang bersama saya dan keluarga saya," tutur Netanyahu bersama istrinya--yang juga sedang menghadapi tudingan telah mengalihkan uang publik untuk biaya rumah tangga pribadinya, seperti dikutip AFP.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER