Raja Yordania Tuntut Petugas Kedubes Israel Diadili

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Jumat, 28 Jul 2017 15:05 WIB
Raja Abdullah dari Yordania mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu mengadili petugas keamanan Kedubes Israel di Amman, yang menembak mati dua warga Yordania.
Raja Abdullah mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu mengadili petugas keamanan Kedubes Israel setelah menembak dua warga Yordania. (dok. Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Raja Abdullah dari Yordania mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadili petugas keamanan Kedutaan Besar Israel di Amman, yang menembak mati dua warga Yordania. Selain itu, Raja Abdullah juga mengatakan hubungan Israel-Yordania terancam akibat insiden tersebut.

Di sisi lain, petugas keamanan yang identitasnya dirahasiakan itu telah dipulangkan ke Israel menggunakan kekebalan diplomatik.

Hal itu, sebut Raja Abdullah, merupakan “tindakan provokatif dan mengesalkan yang memicu ketidakstabilan keamanan antara kedua negara, selain memancing ekstremisme.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami menuntut Perdana Menteri Israel memenuhi komitmennya dan memastikan pelaku pembunuhan diadili, serta tidak menjadikan insiden ini sebagai pertunjukkan politik demi keuntingan pribadi,” kata Raja Abdullah, dikutip Reuters.

Petugas keamanan tersebut dilaporkan menembak pemuda Yordania Mohammad Jawawdah di kedutaan besar Israel di Amman, pada Minggu (23/7) serta tidak sengaja menewaskan warga Yordania lainnya yang tengah berada di lokasi.


Israel menyebut petugas keamanan itu hanya membela diri setelah diserang Jawawdah menggunakan obeng.

Pernyataan yang sedikit berbeda diungkapkan polisi Yordania. Disebutkan bahwa sang petugas keamanan melepaskan tembakan ke arah Jawawdah setelah keduanya terlibat perkelahian. Namun demikian, tidak disebutkan bagaimana warga Yordania lainnya ikut tertembak.

Raja Abdullah yang mengunjungi keluarga Jawawdah guna menyampaikan bela sungkawa, menyebut negara “akan melakukan apapun” untuk mendapatkan keadilan bagi kedua korban yang tewas.

Yordania dan Israel terikat perjanjian perdamaian dan negara Arab tersebut jarang mengungkapkan kemarahan mereka terhadap tetangganya itu, secara terbuka.

Selain insiden penembakan itu, Raja Abdullah juga mengingatkan insiden lainnya di mana seorang warga Yordania tewas ditembak tentara Israel di perbatasan pada Maret 2014 silam. Tidak ada penyelidikan atas kasus tersebut.

“Cara Israel menangani peristiwa di kedutaan dan insiden penembakan sebelumnya, bisa memengaruhi hubungan diplomatik kedua negara,” kata Abdullah.

(les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER