Jakarta, CNN Indonesia -- Delapan pasien tewas setelah ditiinggalkan di sebuah panti tanpa daya listrik di tengah Badai Irma di Florida Selatan, Amerika Serikat. Saat ini, otoritas tengah menyidik dugaan pidana dalam peristiwa tersebut.
Tiga orang lansia ditemukan tewas di dalam sebuah panti di Hollywood, Florida, utara Miami. Pusat rehabilitasi tersebut beroperasi dengan pengondisian udara yang terbatas atau tidak ada sama sekali, kata petugas yang dikutip
Reuters, Kamis (14/9).
Empat pasien lainnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit terdekat. Belakangan, satu orang korban lain baru diketahui telah tewas sejak semalam sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Rick Scott menyebut tragedi itu tidak terduga dan polisi telah membuka penyidikan dengan menyegel bangunan. Sementara itu, pasien lainnya dipindahkan ke sejumlah rumah sakit terdekat.
Pejabat pemerintah kota menyebut ruangan di panti tersebut "panas berlebihan" meski pendingin udara dan kipas angin telah ditempatkan di seisi gedung.
Menurut petugas medis Broward County, delapan orang korban berusia antara 71 hingga 99 tahun. Sebab pasti kematian mereka masih belum disimpulkan.
Namun, sebagian besar penyintas dirawat karena "gangguan pernapasan, dehidrasi dan masalah-masalah terkait kepanasan," kata Randy Katz, direktur medis darurat Rumah Sakit Regional Memorial, kepada wartawan.
Perwakilan panti komersial yang sempat menerima akreditasi "dibawah rata-rata" itu belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.
Jumlah korban tewas dalam bencana alam ini meningkat hingga 81 orang pada Selasa. Lebih dari separuhnya berasal dari sejumlah pulau di Karibia dan petugas terus meninjau kerusakan akibat badai besar kedua yang menghantam daratan utama Amerika Serikat tahun ini.
Irma menewaskan setidaknya 31 orang di Florida, ditambah tujuh orang lainnya di Georgia dan South Carolina, kata otoritas setempat.