Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan pemerintah Irak menyatakan telah melakukan serangan untuk mengusir ISIS dari area perbatasan yang menjadi lokasi beberapa kota kekuasaan terakhir para militan di negara tersebut.
Menurut pernyataan pihak militer, Serangan di wilayah Akashat, lokasi yang menyimpan cadangan gas dan berbatasan dengan Suriah, adalah langkah awal merebut kembali pusat perkotaan di lembah sungai Euphrates, termasuk pos perbatasan al-Qaim.
Semalaman, Angkatan Udara Irak menebarkan ribuan selebaran di Akashat, bagian selatan sungai Euphrates dan al-Qaim, untuk menyerahkan diri atau mati, bunyi pernyataan yang dikutip
Reuters, Sabtu (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua aliansi berbeda juga bergerak menuju posisi ISIS di wilayah Suriah di seberang perbatasan. Mereka adalah pasukan Suriah yang didukung serangan udara Rusia dan milisi Irak serta aliansi Kurdi dan Arab yang didukung Amerika Serikat.
Kekhalifahan gadungan yang terbentang melintasi perbatasan kedua negara itu secara efektif runtuh pad aJuli lalu, ketika pasukan Irak yang didukung AS berhasil merebut kembali Mosul, ibu kota ISIS di Irak.
Selain kota-kota di daerah perbatasan dengan Suriah itu, kota-kota yang berada di provinsi Hawija, dekat kota kaya minyak Kirkuk, juga menjadi wilayah terakhir kekuasaan para militan.
Kelompok militan ini menguasai seperti Irak pada 2014 dalam sapuan serangan yang memungkinkan mereka merebut senjata senilai jutaan dolar dan kendaraan yang ditinggalkan oleh pasukan pemerintah.