AS Hadiri Pertemuan Iklim meski Tetap akan Keluar

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 17 Sep 2017 08:56 WIB
Wakil Amerika Serikat tetap menghadiri pertemuan Kesepakatan Paris meski bersikeras akan keluar dari traktat itu karena dianggap merugikan ekonominya.
Amerika Serikat menarik diri dari Kesepakatan Perubahan Iklim Paris setelah Presiden Donald Trump berkuasa. (Reuters/Eric Gaillard)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat menghadiri pertemuan tingkat menteri negara-negara penandatangan kesepakatan perubahan iklim Paris, meski Gedung Putih menyatakan tetap akan keluar dari kesepakatan itu.

Pertemuan itu diadakan di Montreal, Kanada pada Sabtu (16/9).

Sebelumnya, harian Wall Street Journal mengutip Komisaris Uni Eropa Miguel Arias Canete bahwa AS tidak akan keluar dari Kesepakatan Paris dan menawarkan diri untuk kembali terlibat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan kepada Reuters bahwa Canete tidak mengatakan AS telah berubah pikiran terkait pengunduran diri dari Kesepakatan Paris.
Gedung Putih juga menyebut laporan harian itu tidak akurat.

“Tidak ada perubahan atas posisi AS terkait Kesepakatn Paris,” ujar Lindsay Walters, juru bicara Gedung Putih. “Seperti yang telah ditegaskan oleh presiden, AS mundur kecuali kami bisa mengajukan persyaratan yang menguntungkan negara kami.”

Pada Juni lalu Presiden Donald Trump mengumumkan akan menarik AS dari traktat iklim global yang dicapai pada 2015 karena akan merugikan perekonomian dan kedaulatan AS.

Keputusan ini dikecam banyak pihak termasuk para pemimpin dunia.

Everett Eissentat, wakil direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih yang memimpin delegasi ke Montreal, menolak memberi komentar.

Sebelumnya, Canete mengatakan kepada Reuters bahwa “Mereka (AS) telah mengatakan tidak berniat merundingkan kembali kesepakatan Paris, tetapi mereka akan mencoba mencari cara untuk kembali terlibat.”

Amerika Serikat mengisyaratkan hal serupa pada Agustus ketika menyerahkan surat resmi pengunduran diri itu kepada PBB dengan menyatakan bersedia kembali terlibat jika persyaratannya menguntungkan.
Para menteri dari Kanada, Uni Eropa dan negara lain mengatakan kepada wartawan bahwa mereka berharap AS terus berpartisipasi dalam perundingan Kesepakatan Paris.

Proses penarikan diri AS ini akan berakhir November 2020.

“Meski kami mengetahui bahwa posisi AS atas Kesepakatan Paris belum berubah, kami menyambut baik mereka terus terlibat,” ujar Menteri Lingkungan Kanada Catherine McKenna.
Keputusan AS keluar dari Kesepakatan Paris diprotes banyak pihak mulai dari pegiat hingga pemimpin dunia.Keputusan AS keluar dari Kesepakatan Paris diprotes banyak pihak mulai dari pegiat hingga pemimpin dunia. (Reuters/Alessandro Bianchi)
Peserta pertemuan itu menegaskan kembali komitmen mereka terhadap persyaratan pakta yang ditandatangani oleh hampir 200 negara dan berupaya membatasi pemanasan global tidak lebih dari dua derajat.

Wakil China Xie Zhenhua mengatakan “Kesepakatan Paris tidak bisa dirundingkan ulang.”

Pertemuan di Montreal ini dilaksanakan sebelum perundingan iklim PBB di Bonn, Jerman, yang tampaknya akan didominasi oleh dampak Badai Irma di kepulauan Karibia dan negara-negara kaya akan berhadapan dengan negara kepulauan kecil yang membutuhkan bantuan atas bencana akibat perubahan iklim itu.
(yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER