Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang wanita dan dua anak terbunuh karena berebut bantuan pakaian ganti di dekat kamp pengungsi Rohingya.
Dikutip dari
CNN, Inter Sector Coordination Group (ISCG) menyatakan tiga orang tersebut meninggal pada Jumat (15/9) saat bantuan pakaian dilemparkan dari truk pengangkut di jalan daerah Balukhali Pan Bazar dekat kamp pengungsi Kutupalong.
Kematian tersebut merupakan peringatan nyata atas keputusasaan di kamp-kamp dekat perbatasan dengan Myanmar. Di mana diperkirakan 409 ribu pengungsi telah tiba sejak 25 Agustus lalu, lebih dari dua kali lipat jumlah pengungsi Rohingya yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bisa membawa apapun, pakaian saya dapatkan dari seseorang di sini. Saya kehilangan segalanya, tidak ada yang tertinggal di rumah saya di Myanmar, semuanya hancur," kata pengungsi Rohingya, Romiza Begum.
Eksodus tersebut dimulai setelah gerilyawan Rohingya membunuh 12 petugas keamanan pemerintah di pos-pos perbatasan negara bagian Rakhine, Myanmar. Hal itu mengakibatkan "operasi pembersihan" intensif oleh pemerintah.
Amnesty International menuduh militer Myanmar dengan sengaja membakar desa suku minoritas Muslim itu di dekat perbatasan Bangladesh dalam program genosida. Namun, Pemerintah Myanmar mengatakan pihaknya hanya menargetkan teroris.
(gir)