Taliban Tutup Puluhan Klinik Kesehatan Afghanistan

CNN Indonesia
Minggu, 24 Sep 2017 15:38 WIB
Kelompok Taliban menutup 46 klinik kesehatan di provinsi Uruzgan, Afghanistan selatan, karena perselisihan soal layanan dan kekuasaan wilayah.
Militer AS memperkirakan Taliban menguasai 40 persen wilayah Afghanistan termasuk provinsi Uruzgan. (ReutersJim Hollander)
Jakarta, CNN Indonesia -- Taliban menutup puluhan klinik di provinsi Uruzgan, Afghanistan selatan setelh muncul tuntutan tuntutan perlakuan khusus bagi pejuang kelompok itu.

Dost Mohammad Nayab, juru bicara gubernur propinsi ini, mengatakan bahwa pemerintah sedang berunding dengan tokoh daerah untuk menjadi penengah agar Taliban mengijinkan pembukaan kembali klinik-klinik itu.

"Rumah sakit tidak bisa dijadikan alat politik dan kami meminta Taliban mengijinkan dokter dan perawat untuk kembali bekerja," kata Nayab seperti dikutip kantor berita Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah meminta tokoh masyarakat untuk berbicara dengan Taliban agar masalah ini bisa diselesaikan," kata Nayab.
Kelompok Taliban menguasai propinsi ini dan menurut Nayab kelompok itu meminta agar pejuang mereka mendapat perlakuan khusus.

Dia mengatakan bahwa sejak Jumat (22/9) hanya tiga klinik, termasuk rumah sakit propinsi, yang beroperasi setelah Taliban menutup 46 dari 49 pusat kesehatan masyarakat di Uruzgan.

Propinsi Uruzgan, yang berbatasan dengan pusat kekuatan Taliban di propinsi Kandahar dan Helmand, selama bertahun-tahun dikepung oleh kelompok itu. Tahun lalu, kekuasaan di ibukota Tarin Kot sempat berpindah tangan.

Seorang juru bicara Taliban membenarkan bahwa para pejuangnya telah menutup puluhan pusat kesehatan masyarakat.

Dia menyatakan, langkah itu diambil karena layanan yang buruk dan menggarisbawahi upaya Taliban mengganti layanan dasar pemerintah di wilayah-wilayah yang dikuasainya.

"Sebagian besar klinik itu tidak tersedia pengobatan yang pantas. Tidak ada dokter atau perawat," kata juru bicara Taleban.
Taliban Tutup Puluhan Klinik Kesehatan AfghanistanTentara Taliban di Afghanistan yang kuat di wilayah provinsi berjuang untuk mengusir pasukan asing dan menerapkan hukum Islam. (Reuters/Stringer)
"Kami telah berulang kali meminta layanan yang lebih baik, tetapi tidak ada yang perduli. Sekarang, jika pemerintah daerah tidak bisa menyediakannya, kami yang akan mengambil alih."

Insiden ini menggarisbawahi kesulitan pemerintah pusat di Kabul dalam mengambil alih kendali di tingkat provinsi, tempat kelompok perlawanan masih kuat.

Para pejabat AS memperkirakan bahwa Taliban, yang berjuang mengusir pasukan asing dan menerapkan hukum Islam yang ketat di Afghanistan, menguasai atau melakukan perlawanan hebat di 40 persen wilayah negara itu.

Komandan militer AS mengidentifikasi provinsi Uruzgan sebagai prioritas utama pada 2017 dan belakangan ini telah ada upaya besar-besaran untuk memperbaiki mutu pasukan Afghanistan dengan pengerahan tim pelatihan dari Amerika.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER