Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin kelompok teror ISIS Abu Bakr Al-Banghdadi memerintahkan seluruh pengikutnya di seluruh dunia untuk terus menyerang negara Barat.
Melalui rekaman suara terbaru yang tersebar pada Jumat (29/9), kelompok tersebut memerintahkan "para tentara khilafah" untuk untuk tetap "berdiri tegap serta gagah berani."
"Perbesar lah api perang melawan musuh-musuh Anda. Kepung mereka di setiap sudut dan tetaplah berdiri tegap serta gagah berani," ucap Bagdhadi dalam rekaman berdurasi 46 menit itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekaman ini tersebar setelah ISIS semakin terdesak di Timur Tengah. Sejumlah kota-kota besar yang sempat dikuasai dan dijadikan basis pertahanan para militan perlahan jatuh kembali ke tangan pemerintah Irak dan Suriah.
Ini adalah kedua kalinya Baghdadi muncul di muka publik setelah selama hampir satu tahun bersembunyi menyusul perebutan Mosul dan Raqqa.
"Jauhkan perasaan kalah dan ingin mundur. Waspadalah terhadap negosiasi atau perasaan menyerah. Jangan putus asa," kata Baghdadi merujuk kepada para pasukannya di Irak, Suriah, dan sejumlah negara lainnya di Timur Tengah dan Afrika.
Diberitakan
Reuters, rekaman itu dirilis melalui organisasi pemberitaan Al-Fuqran. Meski begitu, tidak jelas kapan rekaman itu dibuat. Namun, dalam rekaman tersebut Baghdadi juga sempat menanggapi sejumlah isu terkini mengenai cekcok Amerika Serikat dan Korea Utara, serta kemenangan pasukan Irak di Mosul.
Dalam rekaman itu, Baghdadi juga menyerukan para pasukannya untuk menjadikan media-media Barat sebagai target serangan dan propaganda mereka.
"Para pejuang Islam di mana pun berada, tingkatkan lah serangan dan jadikan media pusat orang-orang kafir menjadi sasaran kalian," ucap Baghdadi.
"Lanjutkan Jihad dan operasi Anda semua [pejuang ISIS] yang diberkati. Jangan biarkan tentara salib menikmati hidup mereka sementara saudara kalian terbunuh."
Kemunculan Baghdadi dalam rekaman ini pun membantah sejumlah klaim yang menyebut pemimpin ISIS itu telah tewas. Terakhir kali Baghdadi muncul yakni dalam rekaman singkat sekitar November 2016 lalu.
Direbutnya Mosul pada Juli lalu oleh tentara Irak dianggap menandai berakhirnya separuh "kekhalifahan" ISIS di Timur Tengah. Selain Mosul, salah satu kelompok afiliasi ISIS di Sirte, Libya, juga berhasil ditaklukkan pada 2014 lalu.
Walaupun begitu, militan teroris itu diduga terus menyebarluaskan propaganda di kawasan lain seperti Asia tenggara.
Sejumlah pengamat militer mengatakan butuh waktu bertahun-tahun untuk menangkap dan membunuh Baghdadi. Selama ini, pria bernama asli Ibrahim Awad al-Samarrai itu dikabarkan bersembunyi di gurun-gurun terpencil di antara Mosul dan Raqqa.
AS sejauh ini bahkan telah menawarkan US$25 juta bagi siapa saja yang bisa mengetahui keberadaan Baghdadi dan membunuhnya.
Catatan Redaksi: Judul dan isi berita ini mengalami perubahan. Semula, Baghdadi dilaporkan muncul dalam video, alih-alih melalui rekaman suara.