Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria menikam sampai mati dua perempuan di stasiun utama kota Marseille, Minggu (1/10). Kedua korban, berusia 17 dan 20 tahun, tewas dengan luka tusuk di leher dan di perut.
Si pelaku sendiri kemudian ditembak mati. Polisi menyebutkan aksi itu besar kemungkinan adalah aksi terorisme.
“Kalau tentara tidak di sana, kemungkinan akan lebih banyak yang mati,” tutur Samia Ghali, seorang anggota legislatif di Marseille, kepada stasiun radio provinsi France Bleu, seperti dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 200 polisi telah menutup tempat kejadian dan semua jalan ditutup.
Seorang saksi mata mengatakan melihat seorang pria mencabut pisau dan kemudian menikam seorang perempuan muda, kemudian menikam seorang lagi sambil berteriak “Allahu Akbar”.
Saksi mata perempuan ini kemudian melihat tentara bagian dari Operasi Sentinelle yang sedang berpatroli di daerah itu, kemudian tiba di lokasi stasiun Gare Saint-Charles. Mereka menembak mati si pelaku.
Dua sumber polisi mengatakan penyerang menggunakan pisau pemotong daging, berusia sekitar 30 tahunan, dan berpenampilan seorang orang Afrika utara. Tapi tidak ditemukan identitas apapun pada pelaku.