Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengutuk penembakan massal yang terjadi di sebuah festival musik di Las Vegas, Nevada. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai ‘aksi jahat.’
Trump angkat suara setelah seorang pelaku bersenjata menembak mati setidaknya 50 jiwa dan lebih dari 400 korban luka-luka di sebuah festival musik di Las Vegas pada Minggu (2/10) malam waktu setempat.
“Malam lalu seorang pelaku menembakkan senjatanya di sebuah kerumunan besar di konser musik country di Las Vegas, Nevada. Dia dengan brutal membunuh lebih dari 50 orang dan itu merupakan sebuah perbuatan jahat,” ujar Trump, melansir
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip
Reuters, sang kepala negara telah berbicara dengan Gubernur Nevada, Wali Kota Las Vegas, dan kepala kepolisian setempat. Untuk menilik secara langsung dan bertemu dengan keluarga korban, Trump dan istrinya, Melanie, dilaporkan akan mengunjungi Las Vegas pada Rabu (4/10) esok.
Meski demikian, dalam kesempatan itu, Trump tidak menyinggung soal klaim ISIS yang menyebut bahwa pelaku merupakan tentara kelompok militan tersebut yang baru saja memeluk agama Islam beberapa bulan lalu.
“Penyerangan di Las Vegas dilakukan oleh seorang tentara ISIS dan dia melakukannya sebagai respons atas panggilan koalisi negara yang menjadi target,” papar agensi berita ISIS,
Amaq, melansir
Reuters.
Hal itu terkait dengan koalisi yang dipimpin AS untuk membasmi ISIS di Timur Tengah.
Sebelumnya, melalui akun Twitter resminya, Kepolisian Metro Las Vegas mengumumkan soal situasi terkini di wilayahnya.
Sheriff Joseph Lombardo menyebut pelaku serangan di Route 91 Harvest Festival ini sebagai Stephen Paddock, pria kelahiran 1953. Sebelumnya, polisi menyatakan Paddock telah dilumpuhkan.
Selain itu, sebagaimana dilaporkan
CNN, Lombardo juga menyatakan telah menemukan rekan Paddock, Marilou Danley, dan kendaraan yang terdaftar atas nama pelaku.