Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia akan mendonasikan 5 ribu senapan Kalashnikov untuk mendukung upaya Filipina melawan kelompok militan ISIS yang dilaporkan dapat menyerang "di mana pun dan di mana-mana."
"Kami akan mendapatkan Kalashnikov itu," ujar Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, di hadapan para tentara, Rabu (11/10).
Duterte mengatakan, donasi ini akan diresmikan dalam kesepakatan yang bakal ditandatangani pada bulan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pidato di hadapan tentara itu, Duterte mengaku sangat senang karena militernya tak perlu lagi menggunakan senjata bekas.
Menurut Duterte, senjata ini sangat diperlukan oleh militer Filipina untuk memberantas ISIS yang selama ini bercokol di Mindanao.
"Mereka tidak akan hilang. Mereka akan membentuk kelompok lagi di mana pun dan di mana pun dan di mana-mana," ucap Duterte.
Seorang pejabat pertahanan Moskow mengatakan kepada
Reuters bahwa senjata itu akan tiba di Filipina pada akhir bulan ini, saat Menhan Rusia menghadiri satu pertemuan kawasan.
Tak hanya senjata itu, Rusia juga akan mengirimkan jutaan amunisi dan puluhan truk tentara.
Diberitakan
Reuters, donasi Rusia ini dilakukan setelah China memberikan lebih dari 6 ribu senjata api dan 100 senapan untuk penembak jitu beberapa waktu lalu.
Kedua pemberian ini dilakukan di tengah upaya Duterte untuk menjalin kerja sama dengan dua negara produsen senjata yang merupakan rival dari Amerika Serikat.
Selama empat dekade belakangan, AS merupakan sekutu dan sumber senjata militer utama bagi Filipina. Sejak tahun 2000, AS menyediakan senjata senilai US$ 1 miliar untuk Filipina.