Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Perdana Menteri Spanyol, Saenz de Santamaria, kecewa terhadap Presiden Catalonia, Carles Puigdemont, karena tak memberikan klarifikasi kemerdekaan hingga waktu yang ditentukan sebelumnya.
Ia pun mengingatkan tenggat waktu akhir bagi Puigdemont untuk memberikan klarifikasi dengan berkata, "Puigdemont masih memiliki kesempatan untuk menyelesaikan krisis. Dia harus menjawab 'ya atau tidak' terkait deklarasi kemerdekaan."
Peringatan ini disampaikan setelah Puigdemont menyampaikan klarifikasi yang tak jelas terkait kemerdekaan Catalonia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tawaran kami untuk berdialog tulus dan jujur. Dalam dua bulan ke depan, tujuan utama kami adalah berdialog dan semua pihak internasional, institusi Catalonia dan Spanyol dapat mengekspresikan kemauan membuka dialog," kata Puidgemont dalam suratnya, Senin (16/10).
Menurut
Reuters, jawaban Puigdemont ini membuat situasi kian membingungkan. Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, sendiri hanya meminta Puigdemont untuk mengonfirmasi dengan pilihan jawaban "ya" atau "tidak" hingga tenggat waktu hingga Senin ini pukul 10.00 waktu setempat.
"Hal ini seharusnya tidak menjadi sulit untuk dijawab [Puigdemont]. Dengan isu sepenting ini, kami hanya meminta kejelasan. Memperpanjang ketidakpastian melalui kebingungan yang disengaja hanya memberi kesempatan mereka yang ingin memecah harmoni masyarakat," ujar Santamaria.
"Tidak ada yang menolak untuk berdialog dengannya [Puigdemont]. Tapi dialog harus dilaksanakan sesuai hukum dalam kongres di mana seluruh orang Spanyol merasa terwakili," ucapnya menambahkan.
Jika Puigdemont menjawab "tidak," berarti Catalonia tidak medeklarasikan kemerdakaannya. Namun jika "ya," berarti Catalonia sudah mendeklarasikan pemisahan diri dari Spanyol.
Rajoy memberikan Puigdemont waktu tambahan hingga Kamis mendatang untuk berubah pikiran jika jawabannya memang "ya."
Pendeklarasian kemerdekaan ini dapat memicu penerapan Pasal 155 konstitusi Spanyol. Aturan itu memberikan kewenangan kepada perdana menteri untuk mencabut hak otonomi Catalonia dan mengambil alih daerah tersebut.
[Gambas:Video CNN]Pertanyaan ini dilontarkan secara resmi oleh Rajoy karena sikap Puigdemont dianggap tidak jelas.
Ia sudah menandatangani dokumen deklarasi kemerdekaan pada Selasa (10/10) malam. Namun kemudian, Puigdemont meminta parlemen untuk menunda penerapan deklarasi kemerdekaan itu agar dapat membuka dialog dengan pemerintah pusat.
Sikap Puigdemont ini tak hanya membingunkan pemerintah Spanyol, tapi juga para warga Catalonia yang sudah menggunakan hak pilihnya dalam referendum 1 Oktober lalu.