Jakarta, CNN Indonesia -- Tabuhan drum dan bebunyian alat musik dari marching band tentara menggema di ruas-ruas jalan Thailand ketika para prajurit berkostum hitam menggelar gladi resik upacara pemakaman Raja Bhumibol Adulyadej pada Sabtu (21/10).
Di tengah arak-arakan tersebut, terlihat sejumlah prajurit mengusung replika vas emas yang berisi abu para raja Thailand sebelumnya.
Mengiringi prajurit yang membawa foto raja berbingkai emas, arak-arakan terus berjalan menembus kerumunan warga berpakaian hitam di sekitar Istana Raja di Bangkok.
Prosesi gladi resik ini diperkirakan akan memakan waktu lima jam. Pemakaman raja ini sendiri nantinya akan berlangsung selama lima hari hingga puncak acara kremasi pada 26 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menggelar pemakaman besar-besaran ini, pemerintah Thailand menggelontorkan dana 3 miliar baht atau setara Rp1,2 triliun.
Dana tersebut juga akan digunakan untuk membayar ribuan seniman yang diminta menghiasi daerah di sekitar Istana Raja.
Sejumlah pihak menganggap perayaan ini bentuk pemborosan. Namun, mayoritas publik Thailand menganggap proses ini sangat wajar dihelat bagi tokoh yang dianggap mengembalikan martabat monarki.
Memimpin Thailand selama tujuh dekade, Bhumibol meninggal dunia di usia 87 tahun pada 13 Oktober tahun lalu.
Tak hanya warga Thailand, pemakaman Bhumibol juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting negara sekitar, seprti Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dari Bhutan, juga Pangeran Akisihino dan Putri Kiko dari Jepang.