Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Jepang menemukan sembilan jasad dengan kepala terpisah di sebuah apartemen di Tokyo pada Selasa (31/10).
Jiji Press melaporkan, kepolisian awalnya menemukan dua kepala manusia di dalam sebuah kotak pendingin di pintu masuk aparteman yang terletak di Zama tersebut.
"Saat melakukan investigasi, ditemukan sembilan kepala di dalam sejumlah lemari pendingin," demikian pemberitaan saluran televisi swasta, TBS.
Polisi pun langsung menahan sang pemilik apartemen, Takahiro Shiraishi, yang mengaku memisahkan satu kepala dari badannya dan menempatkannya di lemari pendingin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ia berkata, 'Saya memisahkan satu badan dan menempatkannya di dalam pendingin dan menyiramkan kotoran kucing di atasnya.' Ia bermaksud menutupi tubuh yang ia bunuh untuk menyembunyikan bukti,'" kata juru bicara Kepolisian Metropolitan Tokyo.
Kini, polisi juga sedang memburu satu perempuan berusia 23 tahun yang diduga berhubungan dengan Shiraishi.
Perempuan ini pernah berkomentar melalui jejaring sosial, "Saya mencari seseorang yang akan mati bersama saya."
Sejumlah media melaporkan, Shiraishi dan perempuan ini berhubungan dalam salah satu situs yang menyediakan informasi mengenai bunuh diri.
Asahi Shimbun memberitakan, perempuan itu menghilang sejak 21 September lalu. Kabar ini didapat dari abangnya yang melapor ke polisi.
Sebagaimana dilansir
AFP, tingkat kriminalitas di Jepang memang tergolong rendah. Namun, tak jarang ditemukan kasus pembunuhan keji di negara ini.
Pada awal Oktober lalu, seorang ayah Jepang ditahan atas tuduhan menikam putrinya sendiri hingga tewas. Ia kemudian mengaku membakar rumah di mana istri dan empat anak lainnya kemudian ditemukan tewas.
Salah satu kejahatan berdarah terbesar di Jepang selama berpuluh tahun terjadi pada Juli 2016 lalu, ketika Satoshi Uematsu dituntut atas pembunuhan 19 orang dan berencana menghilangkan 24 nyawa di pusat disabilitas dekat Tokyo.
Peristiwa yang masih melekat di benak banyak orang Jepang terjadi pada 1997, ketika siswa berusia 14 tahun memenggal bocah 11 tahun dan memajang kepalanya di gerbang sekolah.
(has)