
Beli Kartu SIM di Thailand Harus Pindai Wajah dan Sidik Jari
Hanna Azarya Samosir, CNN Indonesia | Rabu, 08/11/2017 13:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika warga Indonesia sibuk meregistrasi kartu modul identitas pelanggan (Subscriber Identity Module/SIM) ponselnya melalui pesan singkat, Thailand mulai menerapkan aturan pemindaian wajah dan sidik jari jika ingin membeli kartu tersebut.
Komisi Penyiaran Nasional dan Telekomunikasi Thailand (NBTC) menyatakan, aturan ini akan mulai berlaku pada 15 Desember mendatang.
Sekretaris Jenderal NBTC, Takorn Tantasith, mengatakan bahwa keputusan ini diambil untuk memberantas penipuan berbasis elektronik.
"Banyak orang menggunakan identitas palsu untuk mendaftarkan kartu SIM mereka, yang akhirnya menimbulkan masalah," ujar Takorn, sebagaimana dilansir AFP, Selasa (7/11).
Dengan aturan ini, hasil pemindaian wajah dan sidik jari ini akan dicocokkan dengan data yang ada di kartu identitas nasional Thailand.
Tak hanya itu, turis asing yang datang ke Thailand juga harus melalui proses pemindaian wajah dan disesuaikan dengan paspornya.
Perbincangan mengenai kartu SIM ini mulai memanas pada Juni lalu, ketika polisi menahan tiga pria China yang membeli sekitar 400 ribu karti SIM Thailand untuk operasi "ladang klik."
Ketiga pria itu disewa oleh perusahaan China untuk memperbanyak jumlah "like" sejumlah produk melalui ponsel pintar yang disambungkan ke sebuah komputer.
Thailand sendiri sudah mulai memperhatikan skema keamanan digital mereka sejak Juni lalu, ketika sejumlah pemberontak Melayu menggunakan telepon genggam untuk meledakkan bom di bagian selatan negara itu. (has/has)
Komisi Penyiaran Nasional dan Telekomunikasi Thailand (NBTC) menyatakan, aturan ini akan mulai berlaku pada 15 Desember mendatang.
Sekretaris Jenderal NBTC, Takorn Tantasith, mengatakan bahwa keputusan ini diambil untuk memberantas penipuan berbasis elektronik.
Dengan aturan ini, hasil pemindaian wajah dan sidik jari ini akan dicocokkan dengan data yang ada di kartu identitas nasional Thailand.
Tak hanya itu, turis asing yang datang ke Thailand juga harus melalui proses pemindaian wajah dan disesuaikan dengan paspornya.
Ketiga pria itu disewa oleh perusahaan China untuk memperbanyak jumlah "like" sejumlah produk melalui ponsel pintar yang disambungkan ke sebuah komputer.
Thailand sendiri sudah mulai memperhatikan skema keamanan digital mereka sejak Juni lalu, ketika sejumlah pemberontak Melayu menggunakan telepon genggam untuk meledakkan bom di bagian selatan negara itu. (has/has)
ARTIKEL TERKAIT

Mantan Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan Tutup Usia
Internasional 2 tahun yang lalu
Warga Sampaikan Hormat Terakhir untuk Raja Thailand
Internasional 2 tahun yang lalu
VIDEO: Warga Setia Menanti Proses Pemakaman Raja Thailand
Internasional 2 tahun yang lalu
Puncak Duka Warga Jelang Upacara Kremasi Raja Thailand
Internasional 2 tahun yang lalu
Thailand Gelar Gladi Resik Besar-besaran untuk Pemakaman Raja
Internasional 2 tahun yang lalu
Prayuth: Thailand Gelar Pemilu November 2018
Internasional 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

VIDEO: Pijat Tradisional Thailand yang Mendunia
Gaya Hidup • 12 December 2019 20:21
FOTO:Nuad Thai, Pijat ala Thailand Calon Warisan Budaya Dunia
Gaya Hidup • 11 December 2019 11:51
SEA Games: Potensi Emas Indonesia Selasa
Olahraga • 10 December 2019 07:48
Kesempatan Terakhir Indonesia Kejar Thailand di SEA Games
Olahraga • 10 December 2019 06:51
TERPOPULER

China Ingatkan Arsenal Dampak Serius Ocehan Ozil soal Uighur
Internasional • 1 jam yang lalu
Bom Perang Dunia II Dijinakkan, 54 Ribu Orang Dievakuasi
Internasional 2 jam yang lalu
Angkatan Laut Turki Usir Kapal Israel dari Perairan Siprus
Internasional 4 jam yang lalu