Puncak Duka Warga Jelang Upacara Kremasi Raja Thailand

CNN Indonesia
Selasa, 24 Okt 2017 16:55 WIB
Jelang upacara kremasi Raja Bhumibol Adulyadej, Bangkok diramaikan ratusan ribu warga yang berduka dan ingin turut serta dalam penghormatan terakhir Kamis ini.
Upacara kremasi Raja Bhumibol akan digelar di krematorium kerajaan ini, Kamis yang akan datang. (Reuters/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bangkok diramaikan ratusan ribu warga Thailand dari luar kota yang ingin menyaksikan langsung upacara kremasi Raja Bhumibol Adulyadej yang meninggal pada 10 Oktober 2016.

Upacara pemakaman yang akan berlangsung selama lima hari mulai Kamis (26/10) itu membutuhkan persiapan selama setahun dan memakan biaya sebesar US$90 juta.

Thailand juga menetapkan 26 Oktober sebagai hari libur nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tempat kremasi beratap emas sengaja dibangun di kota tua Bangkok sebagai tanda penghormatan terakhir kepada raja yang paling lama menduduki tahta di dunia itu.

Lebih dari 1.000 orang dilaporkan telah membangun tenda di sepanjang jalan yang akan menjadi rute arak-arakan jenazah Bhumibol nanti demi menyaksikan upacara dari garis terdepan, meski hujan beberapa kali mengguyur ibu kota Thailand itu.

Hotel-hotel dan tempat penginapan lain di sekitar lokasi upacara kremasi bahkan dilaporkan telah penuh sejak sepekan terakhir.
Chalermporn Paebutr, perempuan 72 tahun, rela berteduh di sebuah tenda yang ia bangun hanya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada raja yang sangat dicintainya.

"Saya sudah tiba di Bangkok dari dua hari lalu agar bisa mendapat tempat pertama dan terdepan," kata Chalermporn kepada Reuters.
hahaFoto: REUTERS/Kerek Wongsa
Ribuan warga rela menggelar tenda demi mendapatkan posisi terdepan saat upacara kremasi Raja Bhumibol digelar.

"Kami harus rela hujan-hujan untuk beberapa hari demi mendapatkan momen berharga untuk berada di dekatnya [Bhumibol] untuk terakhir kali,"

Sementara itu, otoritas Thailand menargetkan proses pemakaman itu mampu menampung sekitar 250 ribu warga yang ingin menyaksikan langsung upacara langka tersebut.
Meski hanya sebagai simbol konstitusi negara, Raja Bhumibol sangat dicintai dan dihormati rakyat Thailand. Bhumibol juga dinilai berjasa menyatukan militer dan pemerintah sipil negara itu yang sempat bertikai.

Raja yang meninggal di usia 88 tahun itu pun dianggap sebagai simbol kebangkitan monarki di Thailand. Negara di Asia Tenggara itu memiliki hukum ketat yang dikenal sebagai Les Majeste bagi setiap orang yang dianggap menghina keluarga kerajaan.

Kini, tahta Bhumibol diturunkan kepada sang anak bungsu yakni Maha Vajiralongkorn yang juga akan memimpin upacara kremasi tersebut.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER