Jakarta, CNN Indonesia --
Taliban menyerang belasan pos polisi di Provinsi Kandahar,
Afghanistan, Selasa (14/11) waktu setempat. Serangan yang berlangsung selama enam jam itu menewaskan 22 polisi dan melukai 15 lainnya.
Serangan itu memicu baku tembak antara aparat keamanan dan kelompok Taliban. Pihak berwenang memastikan tidak ada satu pun pos polisi yang diduduki Taliban dalam serangan itu.
"Pasukan kami terus melawan sampai bala bantuan dan dukungan dari angkatan udara tiba. Taliban akhirnya berhasil dikalahkan," kata juru bicara Kepolisian Kandahar, Zia Durrani, kepada wartawan.
Dia menyatakan 45 anggota Taliban tewas dan 35 luka-luka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat pesan media sosial WhatsApp kepada sejumlah wartawan, Taliban sebelumnya mengklaim sekitar 43 polisi tewas dan 13 kendaraan lapis baja pasukan Afghanistan hancur dalam serangannya itu.
Di tempat terpisah, Taliban juga melancarkan serangan ke distrik Bala Boluk, Provinsi Farah, hingga menewaskan delapan tentara dan melukai tiga lainnya.
Pengaruh dan kehadiran Taliban telah lama menjadi ancaman bagi pemerintah Afghanistan. Pemberontak yang berupaya menggulingkan pemerintah sejak 2001 lalu, kerap meluncurkan serangan yang menyasar aparat keamanan polisi, tentara, dan militer asing.
Dalam sebulan terakhir serangan taliban diperkirakan telah memakan lebih dari 100 korban tewas, termasuk warga sipil.
Sebagian besar serangan Taliban terpusat di Kandahar, yang dianggap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai salah satu tempat paling berbahaya bagi warga sipil.
(nat)