Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar RI untuk
Yunani Ferry Adamhar memastikan tak ada warga Indonesia yang menjadi korban banjir bandang di Yunani pada Rabu (15/11). Banjir akibat hujan deras yang mengguyur bagian barat ibu kota itu telah menewaskan setidaknya 15 orang.
"Situasi di sini baik, banjir terjadi di daerah Mandra, sekitar 50 kilometer dari Athena. Sejauh ini, tidak ada laporan WNI yang terkena musibah banjir," kata Ferry saat dikonfirmasi
CNNindonesia.com pada Jumat (18/11).
[Gambas:Video CNN]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data KBRI, Ferry mengatakan ada sekitar 1.000 WNI yang tinggal di negara Eropa bagian selatan itu. Dia mengatakan KBRI terus memantau situasi di sejumlah daerah khususnya yang terdampak banjir.
Selain itu, Ferry mengatakan, kantornya juga telah mengeluarkan imbauan kepada WNI di sana untuk tetap waspada, tidak hanya soal potensi bencana tapi juga potensi kericuhan seperti demonstrasi.
"Seperti standar prosedur yang ada selama ini, kami selalu mengimbau WNI di Yunani untuk waspada terkait potensi bencana di daerah-daerah hingga bahkan demonstrasi," papar Ferry.
Hal senada disampaikan Sutarno, 46 tahun, WNI yang menetap di Yunani sejak 2008. Mantan Ketua Ikatan Kerukunan Keluarga Indonesia di Yunani itu mengatakan WNI terhindar dari banjir bandang. “Karena lokasinya jauh dari Athena. Kebanyakan masyarakat Indonesia berada di Athena,” kata Sutarno, yang tinggal di Politia, Athena.
“Yang terkena musibah itu lumayan jauh, sekitar dua setengah jam kalau naik bus,” kata dia saat dihubungi
CNN Indonesia lewat media sosial, Jumat (17/11).
Banjir bandang menerjang kota-kota industri seperti Nea Peramos dan Mandra, bagian barat Athena dan merusak sejumlah infrastruktur kota serta rumah-rumah warga.
Sejumlah warga mengatakan lumpur dan air hujan menggenangi rumah mereka sejak Rabu pagi. Di beberapa wilayah, ketinggian air bahkan mencapai atap rumah.
Hujan deras sangat jarang terjadi di Yunani yang juga memiliki infrastuktur buruk dan rentan banjir. Namun, dalam seminggu terakhir hujan terus mengguyur negara di selatan Eropa itu akibat cuaca buruk.
Sekitar 20 ribu penduduk tinggal di Mandra dan Nea Paramos. Banyak rumah dan infrastruktur lain di kedua wilayah itu yang dilaporkan dibangun tanpa menaati aturan perencanaan kota.
Saat ini, Kejaksaan Athena menggelar penyelidikan awal mengenai kematian para korban dan segala kerusakan yang disebabkan banjir.
Pengadilan Athena juga menginstruksikan dimulainya investigasi mengenai dugaan pelanggaran perencanaan kota.
(nat)