Jakarta, CNN Indonesia -- Pangeran mahkota Arab Saudi bersumpah akan "mengejar teroris hingga mereka dihapuskan dari muka bumi," sementara para pejabat dari 40 negara Muslim menggelar pertemuan perdana aliansi kontra-terorisme negara-negara Islam di Riyadh, Minggu waktu setempat (27/11).
"Pada tahun-tahun sebelumnya, terorisme telah aktif di negara kita masing-masing, tanpa adanya koordinasi" antara otoritas negara, kata Pangeran Salman yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan Saudi dalam pidatonya.
"Ini berakhir sekarang, dengan adanya aliansi ini."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konferensi tingkat tinggi ini adalah pertemuan pertama antara menteri pertahanan dan pejabat senior lain dari Koalisi Islam Militer Kontra Terorisme yang secara resmi terdiri dari 41 negara.
Aliansi tersebut diperkenalkan pada 2015 lalu di bawah pengawasan Pangeran Salman yang belakangan kerap mengguncang kawasan setelah diangkat menjadi putra mahkota pada Juni lalu.
Pertemuan perdana itu dihadiri delegasi dari negara-negara Islam seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, Afghanistan, Uganda, Somalia, Mauritania, Libanon, Libya, Yaman, dan Turki.
Qatar, yang tengah diisolasi Saudi dan sejumlah sekutunya karena dituding mendukung organisasi terorisme sebenarnya terdaftar dalam aliansi ini. Meski begitu, tidak ada perwakilan negara tersebut yang hadir.
Sementara itu, rival utama Saudi di kawasan seperti Iran yang dikuasai Syiah dan beberapa negara Muslim lainnya seperti Suriah dan Irak yang dekat dengan Teheran, justru tidak masuk dalam aliansi.
Walau demikian, Jenderal Abdulelah al-Saleh, sekretaris jenderal aliansi, membantah pihaknya mengucilkan negara atau agama tertentu.
"Pilar dari koalisi ini adalah inklusi. Musuh bersama kita adalah terorisme, bukan agama, sekte, atau ras tertentu," kata al-Saleh seperti dikutip
AFP.
(aal)