Prihatin soal Rudal, China Ajak Korut Mulai Berunding

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Rabu, 29 Nov 2017 17:21 WIB
China menyatakan "sangat prihatin" atas uji coba rudal Korut yang bisa menghantam seluruh daratan AS dan mengajak negara terisolasi itu mulai berunding.
Jubir Kemlu China Geng Shuang menyatakan pihaknya sangat prihatin atas peluncuran rudal terbaru Korut dan mengajak negara itu mulai berunding. (AFPTV/Etienne Lamy-Smith)
Jakarta, CNN Indonesia -- China menyatakan "sangat prihatin" atas uji coba peluru kendali Korea Utara yang bisa menghantam seluruh daratan Amerika Serikat dan mengajak negara terisolasi itu untuk mulai merundingkan solusi damai atas krisis nuklir di kawasan.

"China menyatakan sangat prihatin dan menentang aktivitas peluncuran ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang sebagaimana dikutip AFP, Rabu (29/11).

Beijing "dengan keras mendorong" Korea Utara untuk memerhatikan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan "menghentikan tindakan yang meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea," kata Geng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan pendekatan terbaik yang bisa dilakukan Beijing adalah meminta Pyongyang menghentikan uji coba senjatanya dan memastikan Amerika Serikat menghentikan latihan militernya di kawasan.

Washington telah menolak pendekatan tersebut.

China berharap semua pihak akan mengupayakan "penyelesaian jalan damai" dari permasalahan ini, karena opsi militer bukan solusi penyelesaian krisis.
"Di saat yang sama, kami juga berharap pihak terkait akan bertindak hati-hati untuk bekerja sama demi perdamaian dan stabilitas kawasan."

Uji coba pertama sejak September ini dilakukan sepekan setelah Presiden AS Donald Trump kembali memasukkan Korut ke dalam daftar hitam pendukung terorisme sehingga bisa menjatuhkan sanksi lebih berat.

[Gambas:Video CNN]

Korea Utara, yang melakukan uji coba nuklir terbesarnya pada September lalu, telah menembakan puluhan rudal uji coba di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, menentang serangkaian sanksi internasional yang telah dijatuhkan. Rudal yang terakhir ini memecahkan rekor ketinggian dan jarak yang pernah diccapai sejauh ini.

Korut menyatakan rudal baru ini mencapai ketinggian sekitar 4.475 kilometer--10 kali lebih tinggi dari ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS--dan terbang sejauh 950 kilometer saat mengudara selama 53 menit.
Pejabat pemerintah AS, Jepang dan Korea Selatan semuanya sepakat rudal yang jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang itu kemungkinan besar ICBM. Walau demikian, Pentagon menyatakan uji coba itu tidak jadi ancaman bagi Amerika Serikat.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER