Raja Yordania: Donald Trump Sakiti Muslim dan Kristen

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 06 Des 2017 14:48 WIB
Raja Yordania Abdullah mengatakan kepada Presiden AS Donald Trump bahwa deklarasi Yerusalem sebagai ibu kota Israel akan mengganggu stabilitas kawasan.
Raja Yordania Abdullah berbicara melalui sambungan telepon dengan Trump, memperingatkan soal langkahnya mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (REUTERS/Gary Cameron)
Jakarta, CNN Indonesia -- Raja Yordania Abdullah mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa langkah AS untuk mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel akan memicu "akibat berbahaya" untuk stabilitas kawasan.

Hal itu disampaikan melalui pernyataan istana kerajaan Yordania pada Rabu (6/11), sebagaimana dikutip Reuters. Melalui pernyataan yang sama, Trump disebut berbicara dengan Abdullah melalui sambungan telepon dan menyatakan akan tetap memindahkan kedutaan besar negaranya ke Yerusalem.

Dalam percakapan itu, Abdullah menjawab Trump dengan memperingatkan bahwa langkah itu akan membawa "akibat berbahaya bagi stabilitas dan keamanan kawasan" dan akan menghalangi upaya AS memulai kembali perundingan damai Palestina-Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdullah juga mengatakan langkah tersebut akan menyakiti perasaan umat Islam dan Kristen.

Dukungan AS terhadap klaim Israel atas seluruh bagian Yerusalem sebagai ibu kotanya akan melanggar kebijakan yang menyatakan status kota tersebut mesti ditentukan melalui negosiasi dengan warga Palestina, yang menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota di masa depan.

Masyarakat internasional tidak mengakui kedaulatan Israel di kota tersebut secara keseluruhan.
Pejabat Yordania khawatir langkah yang diambil AS akan memicu kekerasan di Palestina dan merembet masuk ke wilayah negaranya yang dihuni oleh banyak keturunan pengungsi Palestina.

"Yerusalem adalah kunci untuk mencapai kedamaian dan stabilitas kawasan dan dunia," bunyi pernyataan tersebut.

Kerajaan juga menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan menyatakan mereka mesti bekerja sama untuk "menghadapi konsekuensi keputusan ini."

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER