Trump Resmi Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 07 Des 2017 01:45 WIB
Di tengah kecaman dunia, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Di tengah kecaman dunia, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Reuters/Jorge Silva)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah kecaman dunia, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

“Saya sudah memutuskan bahwa ini waktunya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” ujar Trump dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu (6/12).

Melanjutkan pernyataannya, Trump berkata, “Sementara presiden-presiden sebelumnya menjadikan ini sebagai janji kampanye yang gagal mereka wujudkan, hari ini, saya mewujudkannya.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan Trump ini memang berlandaskan pada satu undang-undang yang sudah diloloskan oleh Kongres AS sejak 1995.



Hukum itu mengatur pengakuan AS bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dan mengesahkan pendanaan pemindahan kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Namun, presiden AS sebelum Trump selalu menangguhkan hukum tersebut demi menghindari pergolakan politik di Timur Tengah.

Selama ini, Yerusalem berada di pusat pusaran konflik antara Israel dan Palestina. Kedua belah pihak memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota mereka.

Perebutan kota suci bagi umat Muslim dan Kristen itu sudah dimulai sejak lama. Israel akhirnya berhasil merebut Yerusalem saat perang Timur Tengah pada 1967 silam.

[Gambas:Video CNN]

Mereka kemudian mencaplok daerah tersebut, tapi tak diakui oleh masyarakat internasional. Untuk menegaskan penolakan tersebut, tak ada negara asing yang mendirikan kantor perwakilannya untuk Israel di Yerusalem.

Keputusan Trump ini pun menuai kecaman dunia karena dianggap dapat menghancurkan upaya perdamaian antara Israel dan Palestina.

Melalui pidato ini, Trump mengatakan bahwa dia akan tetap mendukung upaya perdamaian tersebut dan berharap semua pihak tetap menjaga toleransi.

Trump kemudian meminta Kementerian Luar Negeri untuk segera memindahkan kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem sebagai simbol pengakuan.

Dia meminta Kemlu AS menyewa jasa kontraktor dan arsitek unggulan demi membangun kantor kedubes yang akan menjadi "lambang perdamaian yang agung." (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER