Afrika Terancam Kepulangan Ribuan Anggota ISIS

AFP | CNN Indonesia
Senin, 11 Des 2017 15:03 WIB
Pejabat tinggi bidang keamanan Uni Afrika meminta negara-negara anggotanya bersiap menghadapi ancaman kepulangan 6.000 anggota ISIS dari Irak dan Suriah.
Setelah ISIS berangsur mulai dikalahkan, Afrika bersiap menghadapi kepulangan ribuan anggotanya. (AFP Photo/Ahmad al-Rubaye)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat tinggi bidang keamanan Uni Afrika meminta negara-negara anggotanya untuk bersiap menghadapi ancaman kepulangan sekitar 6.000 anggota ISIS dari Irak dan Suriah.

Smail Chergui, komisioner Uni Afrika bidang perdamaian dan keamanan, mengatakan negara-negara Afrika mesti saling bekerja sama dengan erat dan berbagi informasi intelijen untuk menghadapi kepulangan para anggota kelompok bersenjata.

"Ada laporan 6.000 pasukan asal Afrika di antara 30 ribu elemen asing yang bergabung dengan kelompok teror ini di Timur Tengah," kata Chergui dalam rapat di Algiers, Aljazair, dalam laporan kantor berita Algeria Press Service yang dikutip AFP, Senin (11/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepulangan elemen-elemen ini ke Afrika membawa ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas nasional kita dan membutuhkan perlakuan spesifik dan kerja sama ketat antara negara-negara Afrika."

Puluhan ribu pasukan asing bergabung dengan kelompok teror ekstremis itu setelah mereka merebut sejumlah wilayah Irak dan Suriah untuk mendeklarasikan kekhalifahan pada 2014 lalu.

Namun, kelompok tersebut mulai menderita kekalahan dan kehilangan wilayah sejak tahun lalu. 
Didukung koalisi pimpinan AS, pasukan Irak secara bertahap mulai kembali merebut kendali atas seluruh wilayah yang sempat jatuh ke tangan ISIS. Akhir pekan lalu, negara tersebut menyatakan telah bebas dari ISIS.

Di Suriah, kelompok teror itu menghadapi pemberontak yang didukung kekuatan Barat, kelompok-kelompok saingan dan pasukan pemerintah yang didukung Suriah dan Iran.

Namun, kekalahan ini memicu kekhawatiran akan kemungkinan relokasi sisa-sisa anggota ISIS. Hal ini bisa berujung pada penyebaran idelogi ekstremis dan kekerasan yang mereka pegang.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER