Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pejabat pemerintahan di Seoul mengatakan penundaan latihan militer bersama Amerika Serikat bergantung pada sikap Korea Utara selama Olimpiade Musim Dingin 2018.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mencoba untuk menenangkan hubungan dengan China dan Korea utara sebelum Olimpiade Musim Dingin yang akan digelar di Korsel Februari ini. Dia menyiratkan akan bersiap menunda latihan dengan Amerika Serikat.
Seoul telah mengajukan kemungkinan penundaan latihan militer ke Washington. Hal tersebut juga dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi antara Moon dan Presiden China Xi Jinping pada pekan lalu, kata seorang pejabat dari kantor kepresidenan Seoul yang dikutip
Reuters, Rabu (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korea Utara meningkatkan uji coba rudal dan nuklirnya dalam kecepatan yang luar biasa sepanjang tahun ini, dan provokasi apapun yang dilakukan Korea Utara "sudah pasti akan berdampak" pada latihan, kata pejabat kepresidenan Korsel tersebut.
"Ini adalah pesan kuat Presiden bahwa Korea Utara tidak boleh sampai melakukan provokasi apapun (sepanjang Olimpiade)," ujar pejabat tersebut kepada wartawan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan dirinya tidak mengetahui rencana apapun untuk "mengubah latihan militer reguler yang telah lama berlangsung dan terjadwal."
Pyongyang memandang latihan bersama yang rutin dilakukan kedua negara sebagai persiapan perang, sementara Beijing masih marah soal pengerahan sistem anti-peluru kendali AS yang dikenal dengan THAAD di Korsel.
Di sisi lain, China menyakini radar kuat dari sistem tersebut bisa menjangkau jauh ke wilayahnya. Namun, Seoul berargumen sistem tersebut diperlukan untuk menangkal ancaman rudal dan nuklir dari Korea Utara.
China sempat mengajukan kesepakatan di mana Korea Utara menghentikan uji coba rudal dan nuklirnya sementara Korea Selatan menghentikan latihan militernya dengan Amerika Serikat. Namun, Washington menolak ide tersebut dan Pyongyang tampaknya tidak tertarik bernegosiasi.
(aal)