Israel Perpanjang Penahanan Gadis Palestina Penampar Tentara

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Kamis, 21 Des 2017 13:01 WIB
Aparat Israel memperpanjang penahanan Ahed Tamimi, 16 tahun, gadis Palestina yang menampar tentara dan ibunya serta menangkap sepupu Ahed.
Ahed Tamimi, 16 tahun, aktivis Palestina ditangkap setelah videonya yang menampar tentara Israel beredar viral. (AFP PHOTO / ABBAS MOMANI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Israel memperpanjang masa penahanan Ahed Tamimi, 16 tahun, gadis Palestina yang menampar tentara dan merekamnya. Selain Ahed, aparat juga menahan ibunya, serta seorang sepupunya.

Ahed ditangkap otoritas Israel setelah menampar tentara di sebuah desa di Tepi Barat di rumahnya, Rabu (19/12) subuh. Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang belakangan beredar dan viral di media sosial.

Rekaman gambar yang ditayangkan Jumat pekan lalu itu menunjukkan dua gadis remaja Palestina mendekati dua tentara Israel sebelum salah satu dari anak perempuan itu mendorong, menendang, dan menampar seorang tentara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Dua tentara yang saat itu tengah berjaga dan dilengkapi senjata berat tidak merespons perilaku gadis tersebut, yang dinilai berupaya memprovokasi aparat keamanan tersebut. Karena tak ditanggapi, kedua perempuan itu lantas bergerak mundur.

Sementara itu, sebuah video terpisah menunjukkan gadis-gadis itu sempat menyuruh para tentara tersebut agar pergi dari desa mereka.

Insiden itu diyakini terjadi di dekat rumah Ahed Tamimi, salah satu gadis tersebut, yang terletak di Desa Nabi Saleh, Tepi Barat.

Setelah kejadian itu, pada Selasa (19/12), tentara Israel menggerebek rumah Tamimi dan menangkapnya. Sang ayah, Bassem, mengatakan para tentara juga turut menyita telepon, komputer, dan peralatan elektronik lain di rumahnya.

"Dan mereka tidak memberi alasan atas penangkapan Tamimi," kata Bassem seperti dikutip AFP pada Jumat (21/12).

Tak lama setelah Tamimi ditangkap, sang ibu juga turut diamankan tentara. Israel menyebut Tamimi bisa terancam tujuh tahun penjara karena tindakannya tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, seorang anggota keluarga Tamimi juga dikabarkan tengah dirawat di rumah sakit setelah mengalami luka tembak di kepala pada pekan lalu.

Keluarga Tamimi memang dikenal sebagai aktivis anti-pendudukan israel di Tepi Barat.

Pada 2015 lalu, Tamimi pernah menggigit tangan seorang tentara Israel yang ingin menangkap adiknya dan gambar tersebut diabadikan menjadi simbol pergerakan mereka.

Tamimi juga pernah bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada 2012 lalu.

Penangkapan Tamimi ini terjadi ketika tensi di Tepi Barat dan Gaza memanas menyusul serangan militer Israel di wilayah itu dalam beberapa waktu terakhir.



Ketegangan di Tepi Barat dan Gaza meningkat menyusul langkah Amerika Serikat, pada awal bulan ini, yang memutuskan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sementara itu, netizen Palestina mengkritik penangkapan yang dilakukan tengah malam itu dengan alasan bahwa rakyat memiliki hak menolak pendudukan ilegal militer Israel di wilayah mereka.

Situs berita Palestina, Maan News, mengabarkan selain Ahed, tentara Israel juga menangkap Nour Naji al-Tamimi, 21 tahun, sepupunya pada Rabu (20/12). Nour yang tampak di video bersebelahan dengan Ahed berusaha mengusir tentara Israel keluar dari rumah mereka. Dia ditangkap terkait dengan rekaman video tersebut.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER