Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dikabarkan telah memerintahkan untuk membuka kembali jalur komunikasi perbatasan dengan Korea Selatan. Pembukaan saluran komunikasi (hotline) itu bertujuan untuk melanjutkan rencana dialognya dengan Seoul. Jalur komunikasi itu telah lama ditutup karena meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Melalui siaran televisi negara,
KCTV, Kepala Badan Korut untuk Hubungan antar-Korea, Ri Son-gwon mengatakan Kim meminta jalur komunikasi itu dibuka pada Rabu (3/1) pukul 06.30 GMT. Langkah itu diambil demi melangsungkan dialog dengan pihak Korsel.
"Dengan menjunjung tinggi keputusan pemimpin, kami akan melakukan kontak dekat dengan Korea Selatan dengan tulus dan setia," kata Ri yang dikutip kantor berita
Yonhap dan dilansir
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ri mengatakan kedua belah pihak akan membahas rencana pengiriman delegasi Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, bulan depan.
Komite Korut untuk Reunifikasi Damai Korea (CPRK) juga mengatakan kedua belah pihak akan mendiskusikan lebih lanjut hal-hal praktis seputar rencana tersebut.
Selain itu, Ri juga menyatakan bahwa Kim menyambut baik pernyataan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang mendukung tawaran rekonsiliasinya tersebut.
[Gambas:Video CNN]Langkah Pyongyang ini muncul sehari setelah Korea Selatan menawarkan dialog tingkat tinggi pada 9 Januari mendatang sebagai respons atas Korea Utara yang lebih dulu mengungkapkan niat untuk memperbaiki relasi dengan Seoul.
Niatan itu diutarakan Kim Jong-un dalam pidato tahun barunya beberapa waktu lalu. Pada kesempatan itu, Kim mengungkapkan bahwa Korea Utara siap berdialog dengan Korea Selatan.
[Gambas:Video CNN]Ia juga menyerukan perbaikan hubungan dengan tetangganya di selatan itu yang terputus sejak Perang Korea 1950 silam. Kim juga juga menyatakan niat Korea Utara untuk berpartisipasi dan mengirimkan atlet-atletnya di Olimpiade Pyeongchang.
Meski begitu, Kim tetap menekankan bahwa negaranya akan terus mengembangkan senjata rudal dan nuklir. Dia menganggap Korea Utara adalah negara "kekuatan nuklir pecinta damai yang bertanggung jawab."
Seoul menyambut baik niat Pyongyang untuk memperbaiki hubungan. Presiden Moon Jae-in melalui juru bicara juga menganggap rencana Korut untuk membuka kembali komunikasi di perbatasan sebagai perkembangan signifikan terhadap unifikasi kedua negara.
Sejumlah pihak seperti China, sekutu terdekat Korut, juga menyambut baik niat kedua Korea untuk rujuk tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, mengatakan Beijing mendukung upaya kedua negara untuk memanfaatkan momen Olimpiade Pyeongchang untuk memperbaiki hubungan.
(nat)