Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana akan mengunjungi Sri Paus Francis di Vatikan bulan depan. Kunjungan itu disebut untuk membahas terhadap pengakuan kontroversial Amerika Serikat bahwa Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Kunjungan pertama Erdogan ke negara kecil tersebut akan dimulai pada 5 Februari. Kunjungan ini akan menjadi yang pertama dilakukan seorang presiden Turki sejak 1959.
Dilansir
AFP, Selas (16/1), Erdogan selaku pemimpin Turki dan kepala Gereja Katolik Roma menentang keras kebijakan yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump soal Yerusalem pada akhir tahun lalu itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AS di bawah Presiden Donald Trump sebelumnya mengeluarkan kebijakan yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Bahkan Trump juga berencana memindahkan Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem.
Kebijakan Trump itu mendapat kecaman dari banyak negara di penjuru dunia.
Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, untuk pertama kalinya Trump menawarkan Abu Dis, kota bersebelahan dengan Yerusalem, sebagai Ibu Kota Palestina. Pengakuan Abbas itu disampaikan dalam pidato di Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
"Yerusalem adalah ibu kota abadi Palestina," kata Abbas dalam pertemuan yang membahas pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, Minggu (14/1).
"Kita berada di titik kritik dan masa depan kita dalam bahasa. Kami baru-baru ini ditawari Abu Dis sebagai ibu kota kita," kata Abbas seperti dilaporkan
CNN.
Kabar soal tawaran Abu Dis untuk menjadi Ibu Kota Palestina tersebut untuk pertama kali dilansir oleh The New York Times pada awal Desember lalu.
(osc)