Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan "Fake News Awards," daftar yang dia sebut sebagai penghargaan bagi berita-berita paling korup dan palsu soal dirinya., pada Kamis (18/1).
"Dan para pemenang
fake news adalah...," kata Trump melalui akun Twitter pribadinya, dengan menyematkan tautan ke laman Partai Republik.
Ketika diakses
CNNIndonesia.com pada Kamis pagi, situs yang dia tautkan itu sempat tidak bisa dibuka. Sejumlah media internasional pun melaporkan demikian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Situs ini untuk sementara luring, kami berupaya untuk memperbaikinya. Mohon coba beberapa saat lagi," bunyi keterangan di situs GOP.com itu.
Beberapa saat kemudian, situs itu baru bisa diakses. Dalam artikel yang dibagikan di sana, diungkap 11 berita yang diklaim sebagai berita palsu, alih-alih menyebut media mana yang paling korup.
Posisi nomor satu ditempati oleh laporan
The New York Times yang menyebut perekonomian AS tidak akan bisa pulih, bertepatan dengan hari terpilihnya Trump sebagai presiden.
Berita kedua adalah milik
ABC News yang "menjatuhkan pasar dengan berita palsu" soal Trump dan Rusia.
 Presiden Trump membuat daftar berita yang menurutnya palsu. (REUTERS/Kevin Lamarque) |
Sementara yang ketiga adalah laporan
CNN yang menyebut Donald Trump Jr sempat mengakses dokumen retasan WikiLeaks.
Posisi keempat diisi
TIME yang melaporkan Trump menyingkirkan patung waja Martin Luther King dari Oval Office.
Yang kelima adalah berita
Washington Post yang menyebut acara pidato Trump di Pensacola, Flordia, tidak dihadiri oleh pengunjung.
Posisi nomor enam kembali ditempati laporan
CNN yang disebut menyunting video sehingga Trump tampak terlalu banyak memberi makan ikan saat menemui Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Berikutnya juga adalah berita
CNN yang melaporkan pertemuan Anthony Scaramucci dengan seorang warga Rusia. Menurut pihak Trump, berita itu ditarik karena "kesalahan signifikan dalam proses."
Nomor delapan diisi oleh berita Newsweek yang melaporkan Ibu Negara Polandia, Agara Kornhauser-Duda, tidak menjabat tangan Trump.
Berita kesembilan kembali ditempati
CNN yang melaporkan mantan Direktur FBI James Comey akan menggugat pernyataan Trump soal investigasi Rusia.
Posisi kesepuluh adalah berita
The New York Times yang melaporkan pemerintahan Trump menyembunyikan laporan soal iklim.
[Gambas:Video CNN]Terakhir, Trump menyebut semua berita "kolusi dengan Rusia" sebagai berita palsu. "Kolusi Rusia bisa jadi hoaks terbesar yang dilakukan terhadap warga Amerika. Tidak ada kolusi!" bunyi artikel GOP.com.
Selain menyusun 11 berita yang terpilih, artikel itu juga menyebut 10 poin yang diklaim sebagai pencapaian Trump.
Di antaranya adalah peningkatan lapangan pekerjaan, pemangkasan pajak, penghapusan peraturan Barack Obama soal energi, kekalahan ISIS, pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, peningkatan pemasukan dari negara-negara lain untuk NATO, penandatanganan perlindungan pembocor rahasia dan pelantikan Neil Gorsuch di Mahkamah Agung.
"Meski ada banyak laporan media yang sangat korup dan tidak jujur, ada juga banyak wartawan yang saya hormati dan banyak berita baik yang bisa dibanggakan warga Amerika," kata Trump melalui Twitter.
(aal)