Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Turki mengatakan, penyangkalan Amerika Serikat terkait pembentukan pasukan perbatasan di Suriah sangat penting. Namun Turki tetap tidak akan tinggal diam dalam menghadapi kekuatan yang mengancam perbatasannya, meski AS sudah membantahnya.
"Pernyataan itu penting tapi Turki tidak dapat tetap diam dalam menghadapi formasi apapun yang akan mengancam perbatasannya," Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul.
Dikutip Reuters, Jumat (19/1), Turki marah setelah koalisi pimpinan AS mengatakan bahwa mereka akan membantu sekutu milisi Suriah, yang didominasi oleh YPG Kurdi, untuk membentuk pasukan perbatasan baru sebanyak 30.000 personel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson usai bertemu dengan menteri luar negeri Turki membantah hal tersebut. Tillerson mengklarifikasi dan mengatakan bahwa isu tersebut telah disalahtafsirkan.
"Salah, salah tafsir. Beberapa orang salah tangkap," ujar Tillerson.
Turki memandang YPG sebagai perpanjangan kelompok militan Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah melakukan pemberontakan di Turki tenggara sejak 1984. Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa menganggap PKK sebagai kelompok teroris.
Turki dan Amerika Serikat, kedua sekutu di NATO, berada di sisi yang sama dalam perang sipil Suriah, keduanya mendukung pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Namun sebuah keputusan dari Washington yang mendukung pasukan Kurdi membuat Ankara marah.
(osc)