Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Mike Pence tiba di Israel pada Minggu (21/1) waktu setempat, menjadi pejabat tinggi Amerika Serikat perdana yang bertandang ke Israel setelah keputusan kontroversial Presiden Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sebagaimana dilansir
Reuters, hingga menginjakkan kakinya di Bandara Ben-Gurion dan disambut oleh Menteri Pariwisata Israel, Pence tak memberikan keterangan pers apa pun mengenai lawatannya kali ini.
Namun, Pence hadir di tengah perdebatan mengenai waktu yang tepat untuk memindahkan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, selaras dengan keputusan Trump pada 6 Desember lalu.
Sebelumnya, AS menyatakan bahwa mereka membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun untuk mempersiapkan gedung perwakilan baru di Yerusalem. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa AS bisa memindahkan kedubes itu dalam waktu satu tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan Pence ini pun dianggap dapat memperkeruh pertikaian antara Israel dan Palestina yang selama ini memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota masing-masing.
[Gambas:Video CNN]Komunitas internasional mengecam pengakuan AS tersebut. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, keputusan mengenai status Yerusalem hanya dapat diputuskan melalui perundingan antara Israel dan Palestina.
Meski demikian, Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa Pence adalah "teman baik bagi bangsa Israel" dan kedua belah pihak hanya akan membahas upaya AS "untuk membendung agresi Iran, program nuklir Iran, dan cara memperkuat perdamaian dan keamanan di kawasan."
"Siapa pun yang mau mencapai tujuan itu tahu bahwa kepemimpinan AS tidak ada gantinya," ucap Netanyahu.
(has)