Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan warga Tokyo berhamburan ke jalan setelah mendengar peringatan publik mengenai serangan rudal pada Senin (22/1). Peringatan tersebut merupakan bagian dari simulasi perang pertama yang digelar di ibu kota
Jepang setelah Perang Dunia II.
“Kami mendapatkan informasi bahwa ada peluncuran rudal. Mohon melakukan evakuasi dengan tenang ke dalam gedung atau ruang bawah tanah,” demikian bunyi pengumuman terdengar dari pengeras suara di salah satu sudut jalan, sebagaimana dilansir
AFP.
Seorang petugas parkir kemudian berteriak, “Ada peluncuran rudal! Ada peluncuran rudal!”
Serentak, sekitar 250 warga dan pekerja kantoran berlarian ke arah gedung sekitar atau stasiun kereta terdekat, menunggu aba-aba selanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa menit kemudian, terdengar kembali pengumuman dari pengeras suara, “Rudal sudah berlalu. Rudal diperkirakan sudah terbang di atas Kanto menuju Samudera Pasifik.”
Warga Jepang terlihat sudah biasa mengikuti simulasi. Sebagai negara yang rentan gempa, pemerintah kerap menggelar simulasi jika bencana itu terjadi sewaktu-waktu.
Namun, ini kali pertama pemerintah mengadakan simulasi untuk mengantisipasi ancaman rudal
Korut di Tokyo, meski sebelumnya operasi serupa pernah digelar di wilayah lain di Jepang.
“Saya pikir, ini lebih baik daripada tidak ada latihan sama sekali, tapi saya berharap tidak ada serangan rudal dari Korut,” ujar Shota Matsushima, seorang mahasiswa yang sedang berada di dalam stasiun ketika simulasi berlangsung.
[Gambas:Video CNN]Simulasi ini digelar setelah Korut meluncurkan dua rudal yang sempat melintasi wilayah Jepang sebelum akhirnya jatuh di samudera pada tahun lalu.
Uji coba itu dilakukan setelah pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, mengancam akan meluncurkan rudal ke Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik. Dalam peta rencananya, Kim menunjukkan bahwa rudal itu memang akan melintasi Jepang.
(has)