Jakarta, CNN Indonesia -- Eks tentara
Korea Utara yang membelot ke
Korea Selatan pada November lalu mengaku pernah melakukan pembunuhan di negaranya.
Surat kabar Korsel,
Dong-A Ilbo, mengutip sumber intelijen yang terlibat pemeriksaan mengabarkan bahwa eks tentara
pembelot Korut yang diidentifikasi bernama Oh itu, mengaku pernah melakukan tindakan kriminal selama di Korea Utara. Salah satunya, pembunuhan.
Menurut kantor berita
AFP, pejabat Korsel enggan berkomentar terkait berita tersebut. Mereka menyatakan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap pembelot berusia 24 tahun itu masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden pembelotan Oh mengundang banyak perhatian dunia internasional karena melibatkan baku tembak di zona demilitarisasi (DMZ) perbatasan Korut-Korsel.
Oh diberondong puluhan peluru oleh rekan-rekannya saat berupaya lari menuju perbatasan Korsel pada 13 November lalu menggunakan sebuah mobil jeep.
Rekaman CCTV perbatasan Korsel menunjukkan bahwa tentara Korut menembaki Oh ketika dia keluar dari mobilnya dan berlari menuju garis demarkasi yang menjadi batas kedua negara.
Oh berangsur pulih setelah melewati dua kali operasi di Korsel setelah tujuh dari 40 peluru menembus tubuhnya.
Hingga kini Oh masih berada dalam tahap pemulihan di rumah sakit Ajou University Medical Center. Dilansir kantor berita
Yonhap, pekan ini, dokter baru bisa memutuskan apakah kondisi Oh sudah sepenuhnya pulih atau belum.
Setelah keluar dari rumah sakit, Oh diperkirakan akan dipindahkan ke pusat adaptasi pembelot. Hingga kini belum ada konfirmasi apakah Korsel akan mempertahankan Oh atau mengembalikannya ke Korut.
Sejauh ini, Korut dan Korsel tidak memiliki perjanjian ekstradisi sehingga kemungkinan mengembalikan Oh ke negara terisolasi itu kecil.
[Gambas:Video CNN] (nat)