Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan kelompok bersenjata terhadap sebuah akademi
militer di Kabul,
Afghanistan, dilaporkan memakan 11 korban jiwa.
Lima orang pelaku menyerang pos yang berada dekat akademi utama Afghanistan itu pada Senin (29/1). Selain menewaskan belasan orang, peristiwa ini juga melukai 15 orang lainnya.
Demikian dilaporkan
Reuters mengutip kementerian pertahanan setempat. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas aksi di Akademi Marshal Fahim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat dari lima pelaku tewas sementara seorang lainnya berhasil ditangkap. Serangan yang mereka lakukan hanya berselang dua hari setelah insiden bom ambulans mematikan dengan korban lebih dari 100 jiwa di pusat kota.
Sepekan sebelumnya, serangan lain juga terjadi di Hotel Intercontinental, juga di Kabul. Taliban mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan yang terjadi lebih dulu ini.
Sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan menyatakan lima orang dengan granat berpelontar roket dan senapan otomatis itu menyerang pos jelang fajar.
"Angkatan Bersenjata Nasional Afghanistan adalah pasukan pertahanan utama negara ini dan berkorban bagi keamanan dan ketentraman warga," kata kementerian.
Para petugas keamanan di lokasi mengatakan pelaku menggunakan tangga untuk melewati tembok dan masuk ke pos.
Pada Oktober, seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan mobil penuh bahan peledak ke arah bus pengangkut kadet dari akademi tersebut. Sebanyak 15 orang tewas dalam kejadian itu.
[Gambas:Video CNN]
Sementara kelompok yang mengklaim berbaiat kepada ISIS beroperasi di pegunungan provinsi Nangarhar, tak banyak yang diketahui mengenai mereka dan banyak analis mempertanyakan klaim mereka.
Sebelum serangan terbaru ini, ISIS juga mengklaim serangan di organisasi kemanusiaan Save the Children di Jalalabad, Rabu. Sebanyak enam orang tewas.
Serangan itu meningkatkan tekanan bagi Presiden Ashraf Ghani dan sekutunya, Amerika Serikat, yang telah menyatakan yakin berhasil menekan Taliban dengan strategi lebih agresif.
AS telah meningkatkan bantuannya untuk pasukan pertahanan Afghanistan dan serangan udaranya terhadap Taliban dan kelompok bersenjata lain. Tujuannya adalah untuk mencoba mendobrak kebuntuan dan memaksa mereka bernegosiasi.
(aal)